Berita Terkini Kasus Tangan Bocah Hancur Gegara Petasan

Rabu, 27 April 2022 – 04:12 WIB
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho dalam gelar perkara, di Kediri, Jawa Timur. ANTARA Jatim/ Asmaul

jpnn.com, KEDIRI - Lima orang jadi tersangka dalam kasus ledakan petasan di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ledakan petasan mengakibatkan jari bocah umur sembilan tahun hancur.

BACA JUGA: Kejadian yang Dialami Bocah Ini Sangat Mengerikan, Peringatan Buat Orang Tua

"Untuk kasus Ngadiluwih, tersangka totalnya ada lima orang, yang ditahan dua orang. Tiga lainnya masih di bawah umur, dalam tahap pengawasan penyidik," kata Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho, Selasa.

Agung mengatakan kasus itu juga terus dikembangkan.

BACA JUGA: TA Siapkan Alat Kontrasepsi untuk Lelaki yang Mau dengan Mbak SA & YF, Mainnya di Hotel

Saat ini, para tersangka yang bukan di bawah umur sudah ditahan di Mapolres Kediri untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

A, salah seorang tersangka mengaku dirinya baru tahun ini membuat petasan dengan teman-temannya. Dia juga tidak tahu jika ada korban karena petasan.

"Setelah petasan dinyalakan saya pulang," kata A.

Kasus ledakan petasan itu terjadi pada Minggu (24/4) pagi. Korban berinisial DA (9), yang tinggal di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mengalami luka di bagian jari tangannya karena terkena ledakan petasan.

Korban ini awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda tanpa pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan setelah makan sahur.

Di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.

Petasan itu, kata dia, setelah disulut ternyata tidak meledak. Kemudian oleh korban, petasan tersebut ditendang kemudian diambil menggunakan tangan kanan. Namun, setelah diambil petasan itu justru meledak.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka parah pada tangan kanannya.

Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan viral. Dalam video, korban langsung berjalan dengan tangan yang sudah luka parah. Bahkan, dia tidak nampak menangis.

Sementara itu, tim medis RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri juga sudah melakukan langkah medis dengan mengoperasi bagian jari korban.

Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri dokter Tony Widyanto Sp OG (K) mengatakan luka yang diderita pasien masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang korban juga hingga terlihat.

Tim medis melakukan tindakan dengan melakukan operasi pada jari-jari korban. Diharapkan, jaringan di jari-jarinya bisa disambung kembali.

"Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler