Berita Terkini Ledakan di Pandeglang, Tak Terkait Terorisme?

Senin, 10 Januari 2022 – 22:52 WIB
Polisi melakukan penyelidikan lokasi ledakan rumah di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (09/01) sekira pukul 20.30 WIB. (Mulyana)

jpnn.com, SERANG - Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Shinto Silitonga menyampaikan kabar terkini terkait ledakan yang terjadi di salah satu rumah di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Cimanggu, Pandeglang, Minggu (9/1) sekira pukul 20.30 WIB.

Menurutnya, unit Jibom Satbrimob Polda Banten telah melakukan sterilisasi pada Senin (10/1).

BACA JUGA: Ledakan di Pandeglang Terdengar Hingga Radius 10 Kilometer, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Selain itu juga telah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten.

"Paralel dengan itu, Biddokes Polda Banten juga telah melakukan autopsi atas tubuh UL (41) di RSUD Berkah Pandeglang,” ujar Kombes Pol. Shinto Silitonga di Serang.

BACA JUGA: Berita Terkini Aksi Membuang Sesajen di Gunung Semeru, Ada yang Mulai Bergerak

Dia mengatakan dari rangkaian sterilisasi yang dilakukan ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.

“Sesuai dengan hasil analisis dan evaluasi bersama pada menjelang malam tadi dapat disimpulkan sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan."

BACA JUGA: Ada yang Terjatuh dari Jalan Layang Pesing, PDIP Ingatkan Anak Buah Anies

"Sfek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” kata Shinto.

Sejalan dengan itu, kata dia, Unit Jibom Satbrimob Polda Banten juga tidak menemukan power dan initiatior saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantiasa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.

“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada power dan initiator-nya, sehingga disimpulkan bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, tetapi digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” katanya.

Dia mengatakan dari hasil autopsi dokter forensik dari Biddokkes Polda Banten juga tidak menemukan adanya material gotri, paku dan material berbahaya lain pada tubuh UL (41).

“Dokter forensik yang melakukan otopsi berkeyakinan bahwa dari dampak bahan peledak pada tubuh manusia, tidak ada material berbahaya yang biasa digunakan dalam bom oleh kelompok teroris,” kata Shinto Silitonga.

Menurutnya, penyelidikan saat ini terus berjalan untuk dapat menjawab mengapa ditemukan bahan peledak di rumah UL (41) yang mengakibatkan istrinya, LI (40) ikut terluka parah.

“Dari catatan kriminal di Ditpolairud Polda Banten, ada beberapa nama yang menjadi target operasi karena perkara penggunaan bom ikan di sekitar TKP.

Informasi ini pasti akan didalami sehingga dapat diketahui siapa pelaku yang memasok bahan peledak ini ke TKP,” kata Shinto Silitonga.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler