Berita Terkini Soal Pengakuan Penyintas COVID-19 di RSLI Surabaya

Senin, 13 September 2021 – 15:58 WIB
Vaksinasi penyintas Covid-19. Ilustrasi. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, SURABAYA - Para Penyintas Covid-19 dari Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya mengaku kerap mendapat penolakan dari masyarakat. Warga khawatir dan takut tertulari penyakit mematikan itu. 

Penolakan tersebut akan memengaruhi kondisi psikis atau mental para penyintas Covid-19. Oleh karena itu, mereka memerlukan pendampingan khusus, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Mayor Laut dr Ni Kadek Ratnadewi yang menangani kejiwaan pasien Covid-19 di RSLI membenarkanya adanya problematika yang khas di lingkungan penyintas. Terutama bagi pasien pekerja migran Indonesia (PMI). 

"Mayoritas PMI menghadapi kendala mental karena saat pulang harus menjalani karantina, apalagi dia positif Covid-19," kata Mayor Laut dr. Ni Kadek, Senin (13/9).

Menurut dia, PMI yang sudah menjalani masa karantina atau perawatan selama 14 hari dan tak kunjung sembuh, maka harus meneruskan masa isolasi. Hal itu makin menambah beban psikisnya. 

Untuk mencegah terjadinya stres pada pasien, pihaknya melakukan terapi dan konsultasi. Nakes dan dokter akan memberikan psikoterapi bagi yang mengalaminya ringan. 

Yang mengalami psikis berat akan diberikan tambahan farmakologi. Selanjutnya relawan pendamping memberikan program bertajuk 'Teman Curhat'. 

"Kami berharap mereka segera bangkit, pulih dan kembali ke keluarganya masing-masing dengan selamat," tutur dia. 

Kadek juga mengimbau kepada khalayak untuk tak perlu takut dan menghindari penyintas, termasuk para PMI.

Sebab, mereka justru memerlukan dukungan moril dan diterima. 

"Yang mereka butuhkan adalah dukungan moril dan bisa diterima sebagai penyintas," jelas Kadek. (mcr12/jpnn) 

BACA JUGA: Penting! Saran Spesialis Penyakit Dalam Bagi Penyintas COVID-19


Redaktur : Friederich
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler