Berjalan Kaki Ternyata Bisa Bikin Hidup Bertambah Lama

Senin, 30 Oktober 2017 – 13:04 WIB
Jalan kaki. Foto Vemale

jpnn.com - Berjalan kaki merupakan olahraga ringan yang bisa dilakukan oleh siapa saja.

Selain tidak membutuhkan keahlian khusus, berjalan kaki juga tidak perlu memakai peralatan atau pakaian olahraga tertentu yang harganya selangit.

BACA JUGA: Kapolsek Gendong Warga Sakit, Jalan Kaki 5 KM Lewati Hutan

Cukup hanya dengan bermodalkan sepatu olahraga ringan, celana training panjang dan bahkan tanpa harus mengenakan alas kakipun tidak masalah. Plus gratis tentunya.

Meskipun olahraga berjalan kaki murah meriah, namun jangan ditanya lagi manfaatnya bagi kesehatan. 

BACA JUGA: Jalan Kaki Bisa Turunkan Berat Badan loh

Manfaat rutin berjalan kaki bagi kesehatan secara umum bagus bagi jantung, penglihatan, tulang, otot, bahkan baik untuk menyegarkan fikiran.

Kini, sebuah studi baru yang dipimpin oleh American Cancer Society menemukan bahwa berjalan kaki singkat bisa membantu Anda bertahan hidup lebih lama.

BACA JUGA: Demi Bertemu Jokowi di Istana, Mahmudin Bakal Berjalan Kaki 700 Km ke Jakarta

American Heart Association merekomendasikan orang dewasa mendapatkan aktivitas aerobik intensitas minimal 30 menit, setidaknya selama lima hari dalam seminggu. 

Namun penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang berjalan walaupun tidak memenuhi pedoman yang direkomendasikan ternyata masih memiliki risiko kematian yang lebih rendah.

Bottom line? Mulai berjalan meski hanya 10 atau 20 menit sehari. Dan jika Anda ingin mengubah jalan pintas itu menjadi latihan pembakaran kalori yang efektif, dibutuhkan sedikit tweak sederhana.

Periset telah menemukan bahwa saat kita berjalan, sistem saraf kita melakukan perhitungan real-time untuk mengetahui ukuran dan kecepatan langkah mana yang menghabiskan energi paling sedikit, menurut sebuah studi 2015 di Current Biology. Dan ketika harus menghemat energi, tubuh kita benar-benar hemat.

“Sebagian besar dari kita suka malas," kata rekan penulis studi dan seorang profesor fisiologi biomedis dan kinesiologi di Universitas Simon Fraser di British Columbia, Max Donelan, seperti dilansir laman Today, Minggu (29/10).

Anda membuat pilihan sadar untuk duduk saat Anda bisa berdiri, menonton TV atau yang lainnya. Kemalasan juga berlaku untuk sistem saraf. 
Meskipun telah lama diketahui bahwa manusia berevolusi dalam hal berjalan dengan efisien, namun tubuh manusia terus-menerus mengambil data dan menyesuaikan diri agar membuat Anda hemat energi.

Untuk melakukan penelitian ini, Donelan dan rekan-rekannya meminta sekelompok sukarelawan agar memasang exoskeletons robot,suatu alat bantu yang sesuai dengan anggota badan dan bisa disesuaikan agar lebih mudah.

Setelah menentukan panjang dan kecepatan berjalan setiap relawan, para peneliti kemudian mempersulit setiap peserta dengan meminta mereka berjalan melebihi waktu yang mereka inginkan. 

Dalam waktu singkat, masing-masing telah menyesuaikan gerakan mereka menjadi hemat energi  dan mereka melakukannya dengan lebih cepat daripada yang bisa dilakukan orang secara sadar.
"Sistem saraf bekerja di belakang layar mencari cara termurah untuk bergerak," kata Donelan. 

" Mereka mengadaptasi bagaimana kita menghidupkan dan mematikan otot kita dan berapa lama dan cepat langkah yang kita ambil adalah untuk membuat segala sesuatunya sehemat dan semurah mungkin," jelas Donelan.

Tubuh kita tidak berusaha merusak tujuan kebugaran kita karena dendam. Mereka sulit untuk tidak membakar kalori karena alasan yang sangat cerdas. Kita berevolusi untuk berjalan seefisien mungkin sebagai strategi untuk bertahan hidup.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah-bocah SD Itu Tiap Hari Jalan Kaki Lima Kilometer


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler