Bocah-bocah SD Itu Tiap Hari Jalan Kaki Lima Kilometer

Kamis, 20 Juli 2017 – 00:12 WIB
Pulang dari sekolah, Nanik dan enam temannya harus berjalan kaki sejauh 5 Km menuju rumahnya. Foto: BAGUS RIO/RADAR BANYUWANGI/JPNN.com

jpnn.com - Beberapa siswa SDN 1 Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, punya semangat tinggi untuk menuntut ilmu.

Nanik dan enam temannya harus menempuh jarak 5 Km dengan berjalan kaki setiap hari. Perjuangan sang murid membuat para guru memaklumi jika bocah-bocah itu terlambat masuk sekolah.

BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Siswa SD Diduga Dibegitukan Nenek 10 Kali

BAGUS RIO ROHMAN, KALIPURO

Tujuh pelajar sekolah dasar tersebut seolah tak menghiraukan jarak yang harus ditempuh. Seperti pengakuan Nina, salah satu siswa yang rumahnya jauh dari SDN 1 Bulusari.

BACA JUGA: Si Nenek Dilaporkan Paksa Siswa SD Begituan Hingga 10 Kali Itu Bilang...

Dia harus menempuh jarak 5 Km dari rumahnya ke sekolah. Enam temannya juga sama, tetapi ada salah satu siswa membawa sepeda motor. Padahal, mestinya anak seusia tersebut belum diperbolehkan membawa kendaraan roda dua.

Ironisnya, jalan yang harus dilalui oleh para siswa pejalan kaki tersebut hancur. Jalannya bebatuan yang sangat sulit dilalui oleh kendaraan roda dua.

BACA JUGA: Bocah SD Digampar Polisi Gigi Hampir Copot, Dikasih Uang Berobat Rp 700 Ribu

Apalagi saat cuaca buruk yang melanda di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan apa pun. Kendaraan bisa akan terpeleset karena tanah yang dilalui berupa tanah berlumpur.

Tetapi, siswa yang membawa kendaraan itu pun nekat berangkat ke sekolah.

“Saya nekat, karena saya tidak mau ketinggalan pelajaran di sekolahan, lagian saya boleh diperbolehkan membawa kendaraan sendiri untuk sekolah,” ujar Lucky, siswa pengendara sepeda motor.

Beda dengan Nanik dan enam teman lainnya. Dia tak peduli dengan kondisi jalan yang becek dan bebatuan tersebut.

"Banyaknya teman jalan kaki membuat kami merasa tak menghiraukan rasa letih,'' kata Nanik.

Bukan hanya Nanik dan enam temannya berjalan kaki. Orang tua yang mengantarkan anaknya juga menempuh jarak 5 Km dengan jalan kaki. Karena rumahnya yang dekat dengan perkebunan Kalibendo. Mereka memilih menyekolahlan anaknya di SDN 1 Bulusari daripada sekolah dasar lainnya.

Sekolahan paling dekat dari daerah pelosok desa dekat Perkebunan Kalibendo sebelah utara hanya SDN 1 Bulusari.

Bukan hanya anak kelas enam saja yang jalan kaki menempuh jarak tersebut. Anak kelas satu juga terlihat berjalan kaki untuk menuntut ilmu.

“Mulai dari kelas satu hingga kelas enam pasti ada salah satu anak yang rumahnya dekat perkebunan Kalibendo,” ujar Nanik.

Jam masuk sekolah pukul 06.30 membuat para siswa yang rumahnya jauh harus berangkat lebih pagi. “Pukul lima saya dan keenam teman saya sudah mulai berangkat,” tegas Nanik.

Pernah suatu ketika siswa-siswi tersebut terlambat ke sekolah karena jaraknya yang jauh. Namun, Guru bisa memaklumi.

“Kami menghargai perjuangan para siswa-siswi yang berjarak jauh, tak ada aturan yang sangat ketat kepada para siswa tersebut,” ujar Muhtar, Kasek SDN 1 Bulusari.

Sekolah dasar membebaskan para siswa-siswi yang jauh untuk membawa kendaraan motor. Kendaraan yang dibawa boleh dibawa masuk ke sekolah. “Untuk lebih aman, mereka memarkirkan kendaraannya di dalam sekolah,” kata Muhtar.

Tetapi, pihak sekolah tak memperbolehkan saat jam istirahat kendaraan tersebut dibawa keluar. “Kami harap anak-anak selalu hati-hati dalam mengendarai kendaraan yang dibawanya. Akses jalan yang jauh bahkan rusak menyulitkan anak-anak,'' tanads Muhtar. (aif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Anas Minta Maaf ke Siswi Nonmuslim yang Sempat Terganjal Aturan Wajib Jilbab


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler