Berkas Lengkap, Jaksa Pemeras Segera Disidang

Jumat, 26 Oktober 2012 – 05:30 WIB
JAKARTA - Penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) telah merampungkan berkas pemeriksaan kasus pemerasan yang diduga melibatkan dua jaksa dari Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM Datun). Diharapkan pekan dengan, berkas pemeriksaan atas nama Arief Budi Harianto dan Adri Fernando Pasaribu tersebut, sudah diteruskan ke penuntutan untuk dibuat surat dakwaan untuk selanjutnya disidangkan.
 
"Saya baru dapat laporan berkasnya sudah P21 (lengkap), mudah-mudahan minggu depan ke penuntutan," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Andhi Nirwanto, Kamis (25/10).

Disebutkan Andhi, penyelesaian berkas pemeriksaan hanya berlangsung dua pekan. Ini bisa terjadi karena kasusnya terbilang sederhana. Didukung pula alat bukti yang cukup dan seluruh tersangka yang berjumlah 4 orang tertangkap tangan.

Andhi memastikan, tak ada kerugian negara dalam kasus ini. Sehingga pihaknya bisa cepat melakukan pemeriksaan. Meski tak ada kerugian, para tersangka akan dijerat tuduhan korupsi yakni pemerasan (Pasal 12 huruf e) dan persengkong-kolan yang diatur dalam Pasal 15 UU Korupsi.

Dijelaskan pula, bagian pidana umum tak bisa menangani kasus korupsi yang bermula dari tertangkapnya jaksa gadungan di Cilandak Town Store (Citos) pada Senin (8/10). "Ada pemerasan dan yang melakukan itu pejabt negara. Masuk (unsur) korupsi," jelasnya lagi.

Selain Arief dan Adri, penyidik juga telah menahan staf tata usaha JAM Datun, Sutarna. Nama terakhir adalah Dede Prihantono, jaksa gadungan yang ditangkap bagian pengawasan dengan barang bukti uang Rp 50 juta.  Keempatnya bekerja sama memeras PT Bumi Indah Mulia yang kini tengah mengerjakan proyek pelabuhan di Sangata, Kalimantan Timur. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Tolak Kasasi Mantan Wako Siantar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler