Berkas Tersangka Pencemaran Nama Baik Mantan Sekda Dilimpahkan ke Kejati

Senin, 21 September 2015 – 00:07 WIB

jpnn.com - SERANG - Proses hukum kasus pencemaran nama baik mantan Sekda Banten memasuki babak baru. Ini setelah penyidik Subdit II Diteskrimsus Polda Bantan melimpah berkas perkara atas tersangka Tubagus Delly Suhendra ke Kejaksaan Tinggi Banten.

"Kamis (17/9) kemarin, sudah tahap satu. Sekarang masih diteliti jaksa," kata Kasubdit II AKBP Dadang Herli Saputra, Sabtu (19/9).

BACA JUGA: Terhalang Kabut Asap, Feri Tabrak Ponton

Penyidik menganggap berkas perkara penggiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu sudah lengkap.

"Mudah-mudahan nanti petunjuk yang diberikan jaksa tidak sulit," kata Dadang.

BACA JUGA: Agen Bus Dihina, Dipukuli, Dibanting ke Tanah

Tubagus disangka melanggar Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 310 KUH Pidana.

Mantan Calon Wali Kota Serang itu diduga kuat secara sengaja atau tanpa hak mendistribusikan atau mentransmisikan dan membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik.

BACA JUGA: Antisipasi Kemarau, Petani Diimbau Percepat Masa Tanam

Dadang mengaku belum memeriksa kembali Ari Cahyadi selaku perekam perekam video berdurasi 45 detik itu. Dadang berkilah penyidik masih disibukkan penanganan perkara lain.

“Belum, karena ada banyak kasus yang ditangani," ujar Dadang.

Ari Cahyadi diperiksa kembali lantaran dianggap memberikan keterangan berbeda antara dihadapan penyidik dan media. “Siapa saja akan diperiksa sepanjang memiliki bukti kuat,” kata Dadang.


Dalam video diunggah pada 5 April 2015 oleh akun bernama Nuraini terlihat Kurdi Matin di sebuah ruangan dengan latar belakangan jendela yang ditutupi tirai putih. Kurdi duduk berhadapan dengan sejumlah orang, termasuk perekam video.

Namun, wajah lawan bicara Kurdi tidak terekam. Di depan kursi ada meja rapat yang terdapat tiga minuman kemasan gelas, dua cangkir putih, dan satu unit ponsel.

Mantan Sekda Banten itu membantah pernah berbicara untuk mengajak merampok APBD. Rekaman yang diupload di Youtube tersebut tidak ditampilkan secara utuh.

Sejumlah saksi dalam kasus ini sudah dimintai keterangan, di antaranya Karna Wijaya, seorang PNS Disnakertrans Provinsi Banten, warga Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang bernama Robi Yusuf, dan ajudan Sekda Banten Opi Rofiun Najikh dan lain-lain.(nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Niatnya Nyetrum Babi, Bapak Ini Malah Innalilahi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler