Berkat Bantuan Pompa Air Tenaga Surya dari Ganjar, Hasil Pertanian di Purworejo Meningkat

Senin, 09 Januari 2023 – 03:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan pompa air tenaga surya kepada petani. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, PURWOREJO - Ratusan petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo kini bisa menikmati tiga kali masa tanam dan panen.

Hal itu bisa terjadi berkat bantuan pompa air tenaga surya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Sukarelawan Mak Ganjar Salurkan Iqra hingga Makanan Siap Saji di Kabupaten Gowa

Bantuan senilai Rp 450 juta itu bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran (TA) 2022. Panel listrik tenaga surya itu pun dimanfaatkan para petani untuk pompa air irigasi pertanian.

Mustangin, salah satu petani di Desa Krandegan menuturkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu petani dalam bercocok tanam di desanya. Sebab, sawah di Desa Krandegan merupakan tadah hujan.

BACA JUGA: Satu Dekade Bertransformasi, SIG Perkuat Kolaborasi Menuju yang Terdepan di Regional

"Setelah adanya bantuan pompa air tenaga surya dari Pak Ganjar ini, alhamdulillah masyarakat bangga sekali dan membantu pengairan di Desa Krandegan," kata Mustangin pada Minggu (8/1).

Mustangin menjelaskan, panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air untuk menyedot air dari Sungai Dolang. Kemudian, air tersebut dialirkan ke area persawahan melalui parit.

BACA JUGA: Lewat Cara ini Srikandi Ganjar Ajak Perempuan Milenial di Depok Hidup Lebih Sehat

Dengan terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian, lanjut Mustangin, sangat menguntungkan petani dengan melakukan panen sebanyak 3 kali dan 3 kali masa tanam.

"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini petani bisa tanam tiga kali dalam setahun," ucap Mustangin.

Sebelum adanya bantuan tersebut, para petani harus membawa pompa dari mesin diesel dan membutuhkam minimal lima kali pengairan dalam sekali masa tanam.

Dengan adanya bantuan dari Ganjar itu juga bisa mengurangi beban petani dalam mengakses pengairan untuk persawahan.

"Karena saat musim kemarau itu bawa pompa dari mesin diesel. Biasanya satu kali masa tanam membutuhkan minimal 5 kali pengairan. Satu kali pengairan habiskan 10 liter solar, dan pembelian solar sekarang dibatasi," ungkap Mustangin.

"Kalau air itu memang kebutuhan pokok. Jadi, sekarang petani tambah sukses dengan adanya bantuan tersebut," sambung Mustangin.

Sementara itu, Hendro Triyantoro, salah satu perangkat Desa Krandegan menyampaikan bantuan dari Ganjar Pranowo itu dapat memberikan kebutuhan air tak kurang dari 70 persen dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya.

"Ada sekitar 100 petani yang mendapat manfaatnya. Itu dapat diakses secara gratis untuk pengairan," kata Hendro.

Alat senilai Rp 450 juta itu juga bisa menghasilkan daya listrik hingga 18.000 watt. Dengan begitu, para petani tidak lagi khawatir untuk menghidupkan pompa air, terutama saat memasuki musim kemarau.

"Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu kalau musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, kalau sekarang sudah tidak," ucap Hendro.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler