Penjualan buah stroberi mulai bangkit kembali setelah sepekan mengalami gangguan, upaya kampanye stroberi yang didorong media sosial dan dukungan kuat dari para pemimpin negara bagian dan federal Australia untuk industri tersebut.
Hasilnya adalah lonjakan penjualan untuk petani kebun stroberi setelah pekan malapetaka sebelumnya, yang menampilkan laporan baru tentang sabotase stroberi dan berbagai pesan dari lembaga pemerintah.
BACA JUGA: Skuter Mobilitas Dicurigai Dipakai Menghindari Pemeriksaan Polisi
Pada awal pekan, pedagang grosir menjual stroberi seharga $ 3 (atau setara Rp 30.000) per kotak ketika mereka biasanya menjual hingga $ 16 (atau setara Rp 160.000) per kotak.
Mereka membatalkan pesanan dari produsen di seluruh Australia, yang pada gilirannya memaksa mereka membuang produk.
BACA JUGA: Bongkahan Emas Bernilai Rp 1 M Ditemukan di Australia Barat
Harga yang lebih rendah dan dukungan bagi para petani stroberi menimbulkan aksi beli konsumen pada akhir pekan ini, dengan banyak laporan tentang persediaan stroberi yang terjual habis.
Swalayan Coles melaporkan lonjakan besar permintaan stroberi pada Kamis (20/9/2018) malam.
BACA JUGA: Queensland Akan Hasilkan Listrik dari Pembakaran Sampah
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, "Kami senang melihat pelanggan membeli stroberi dan di beberapa toko permintaannya sangat besar, kami kehabisan."
Juru bicara itu mengatakan, perusahaannya bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak stroberi di semua toko "sehingga pelanggan bisa terus mendukung para petani kebun Australia".
Para pelanggan juga telah mengantri di sejumlah perkebunan di seluruh Australia karena lonjakan permintaan di sektor itu juga. Photo: Sejumlah mobil mengantri di perkebunan stroberi di Queensland. (ABC Rural: Jennifer Nichols)
Produsen alami kerugian
Sementara itu, Menteri Utama Queensland memeriksa peralatan keamanan baru di sebuah perkebunan di negara bagian itu.
Annastacia Palaszczuk mengunjungi Perkebunan Pinata di Wamuran di mana petani Gavin Scurr baru saja memasang detektor logam.
Ia telah kehilangan $ 25.000 (atau setara Rp 250 juta) seminggu sejak krisis dimulai dan total kerugiannya mendekati $ 250.000 (atau setara Rp 2,5 miliar).
Seorang petani Australia Barat dilaporkan telah kehilangan sekitar $ 200.000 (atau setara Rp 2miliar) minggu ini, setara dengan sekitar $ 10 (atau setara Rp 100 ribu) per kotak.
Tapi sekarang, John Antico, dari peritel Sinclair dan Antico di Pasar Buah Sydney, menjual habis stroberi pada Jumat (21/9/2018)pagi dan memesan lebih banyak palet dari petani kebun di seluruh Australia.
Pedagang grosir, Tom Cave, juga menjual habis stroberinya karena permintaan tiga kali lipat dari volume rendah yang ia alami di awal minggu.
Ia bersyukur atas perubahan yang besar.
"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada Australia karena sangat peduli dengan industri makanan kami." Photo: Menteri Utama Queensland, Annastacia Palaszczuk, dan Detektif Terry Lawrence dan Gavin Scurr dari Perkebunan Pinata menginspeksi teknologi pendeteksi logam. (ABC Rural: Jennifer Nichols)
Situasi yang mengganggu
Cave dan keluarganya telah bekerja di pasar grosir Sydney selama beberapa generasi.
Ia mengatakan dirinya belum pernah melihat kondisi yang begitu buruk.
"Ini benar-benar penjualan stroberi paling sulit yang pernah kami lihat dan kami telah menjualnya selama 50 tahun."
Antico mengatakan krisis telah menghancurkan para petani kebun, dan dampak susulan dari krisis juga telah mengganggu.
"Itu adalah tindakan terkutuk," sebutnya.
Antico menghabiskan pertengahan minggu berurusan dengan klaim pelanggan di Orange, New South Wales (NSW), di mana stroberi yang dipasoknya memiliki jarum di dalamnya.
Ia frustrasi atas apa yang tampaknya merupakan sejumlah besar pelanggaran menjiplak, tetapi ia mengatakan keputusan Perdana Menteri Scott Morrison untuk mendorong hukuman yang lebih keras bagi pelanggaran gangguan pangan telah memperkuat semangatnya.
"Kami benar-benar melihat lebih sedikit jarum di dalam buah ... dan hari ini adalah hari pertama dalam dua minggu stroberi kami terjual habis," katanya. Photo: Kasus gangguan pada produk stroberi dilaporkan terjadi di wilayah Orange pekan ini. (Supplied: Sinclair and Antico)
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Bangun Kediktatoran Digital Lewat Sistem Kredit Sosial