Berkolaborasi dengan Kominfo, APTDI Dorong Pertumbuhan Talenta Digital di Indonesia

Selasa, 23 Juli 2024 – 20:18 WIB
Penandatangan MoU kerja sama antara APTDI dan Kominfo. Foto: dok APTDI

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pengembangan Talenta Digital Indonesia (APTDI) sebagai organisasi yang menaungi pertumbuhan talenta digital di Indonesia resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Jalinan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara APTDI dan Kominfo.

BACA JUGA: Erick Thohir Dorong Karyawan BUMN Miliki Kemampuan Digital

Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung dan menumbuhkan Talenta Digital di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri saat ini dan ke depannya menaikkan ekonomi dan standar kehidupan talenta Digital Indonesia.

“APTDI merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang. Kami berharap APTDI ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi, menjadi sarana advokasi, berkontribusi pada transformasi digital, dan menjadi pendorong kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya," ujar Ketua Umum APTDI, Ronald Ishak.

BACA JUGA: Lewat Digitalisasi Pertamina Dinilai Mampu Jaga Kuota BBM Subsidi

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai $110 miliar pada tahun 2025.

Melalui kemajuan saat ini, akan terjadi kekurangan tenaga kerja digital sebanyak 600 ribu orang setiap tahun, hingga tahun 2030.

BACA JUGA: Relawan Pos Gibran Usulkan Implementasi Hilirisasi Digital untuk Prabowo-Gibran

Di samping adanya kekurangan talenta digital ini, terdapat juga permasalahan mengenai kesenjangan skill dan kemampuan talenta digital di Indonesia.

Nezar Patria, Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam kesempatan yang sama mengatakan kementerian menyambut positif kehadiran dan kolaborasi bersama APTDI ini.

"Permasalahan kebutuhan dan pengembangan talenta digital di Indonesia merupakan masalah penting yang saat ini perlu kita hadapi bersama. Kehadiran APTDI sebagai asosiasi naungan bagi pelaku pengembangan kapasitas talenta digital di Indonesia ini kami harapkan mampu menjadi angin segar yang membantu mengkonsolidasi dan bersama menumbuhkan potensi pengembangan bakat digital di Indonesia," ujar Nezar.

Sementara Ketua Tim Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup memiliki kontribusi signifikan. Tidak hanya bagi industri digital tetapi juga industri konvensional lainnya.

"Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan adanya talenta digital dengan kualitas terdepan untuk membantu memicu transformasi digital dan perkembangan industri startup, ini yang kemudian menjadi urgensi kehadiran APTDI sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari talenta digital Indonesi demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia," tutur Sonny.

Direktur Eksekutif Indis Institute Dr. Sofian Lusa yang terlibat dalam pembentukan APTDI  mengatakan organisasinya yang terlibat dalam pengembangan industri digital di Indonesia menyambut baik kerja sama Kominfo dan kehadiran APTDI.

"Indis Institute percaya dalam usaha pengembangan industri di Indonesia dibutuhkan adanya konsolidasi dan kolaborasi yang kuat dengan setiap pelaku Industri. Kehadiran APTDI sebagai asosiasi yang menaungi pengembang talenta digital di Indonesia pastinya tidak hanya akan memudahkan kolaborasi namun juga kami yakini bisa menjadi katalis dalam pertumbuhan talenta dan industri digital di Indonesia, oleh karena itu Indis Institute pastinya sangat bersemangat untuk bisa kolaborasi dan menghadirkan dampak pada pertumbuhan industri digital dengan APTDI," tuturnya.

Saat ini APTDI telah beranggotakan organisasi terdepan pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilvul, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing.

APTDI  berharap bisa menggaet lebih banyak lagi pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk meningkatkan standar pengembangan talenta digital di Indonesia. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler