Berkomitmen Jaga Lingkungan, GSK Bakal Restorasi 2.500 Hektar Mangrove Indonesia

Senin, 13 Februari 2023 – 20:55 WIB
GSK berkomitmen untuk memulihkan lebih dari 2.500 hektar mangrove di Indonesia. Ilustrasi. Foto: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - GlaxoSmithKline (GSK) ikut andil dalam menekan perubahan iklim dan kerusakan alam yang merupakan bagian dari kegawatdaruratan kesehatan masyarakat.

Vice Presiden Sustainability GSK Claire Lund mengakui pihaknya sangat memahami degradasi habitat dan deforestasi dapat meningkatkan risiko timbulnya sumber penyakit baru dan bisa berpotensi menjadi pandemi.

BACA JUGA: Kapal MV Dumai Line 9 Tabrak Hutan Mangrove, Penumpang Mengamuk

Oleh karena itu, salah satu hal penting yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ialah dengan melindungi alam.

Menurutnya, GSK menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan talenta yang berbakat untuk bersama-sama mengatasi penyakit.

BACA JUGA: AdaKami dan Komunitas Mangrove Jakarta Gelar Aksi Tanam 500 Pohon

Untuk mencapai tujuan tersebut dan untuk melindungi kesehatan, GSK memiliki target yang dalam upaya menjadi perusahaan terdepan untuk memiliki net zero impact pada perubahan iklim.

"Kami ingin memberikan dampak positif terhadap alam hingga 2030, dalam keseluruhan proses bisnis dari hulu ke hilir dan kami berprogres dijalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut," ujar Claire dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/2).

BACA JUGA: Gandeng Banksasuci, SiCepat Tanam Pohon Mangrove di Sungai Cisadane

Pada konferensi United Nation Biodiversity (COP15), dan sebagai bagian dari tujuan GSK dalam melindungi alam, pihaknya mengumumkan komitmen untuk memulihkan lebih dari 2.500 hektar mangrove di Indonesia.

Diharapkan upaya itu mampu membantu mengatasi perubahan iklim, melindungi ekosistem lokal, dan mendukung kesehatan masyarakat setempat.

Restorasi mangrove di Indonesia dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) secara global serta adaptasi perubahan iklim di Jawa, Indonesia.

Mangrove juga berdampak besar pada penduduk setempat, di antaranya dengan memberikan lingkungan yang lebih tahan banjir, perbaikan ekosistem ikan lokal, dan kualitas air serta dapat berkontribusi pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat setempat.

"Untuk mengatasi penyakit, kami percaya bahwa kami perlu mengambil tindakan untuk berkontribusi pada alam dan iklim," tegas Claire.

Dia menjelaskan proyek itu juga akan memberikan kontribusi penting bagi tujuan GSK dalam melindungi iklim dan alam secara global.

Proyek itu, kata Claire memilki dua tujuan yakni pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan ekosistem, yang dicapai dengan merestorasi 2600 hektar mangrove;

"Kedua Peningkatan ketahanan sosial, ekonomi, dan kesehatan serta kapasitas adaptif masyarakat pesisir, yang dapat dicapai melalui pengembangan aktivitas yang memberikan pendapatan berkelanjutan di daerah Jawa," ungkap Claire.

Ke depannya, proyek akan berfokus pada kawasan mangrove yang berpotensi dipulihkan baik di daerah Jawa Timur maupun Jawa Barat.

"Akan disesuaikan dengan kesiapan lahan, kolaborasi dengan masyarakat setempat, dan kelayakan untuk sertifikasi karbon. Implementasi komitmen ini akan melibatkan masyarakat dalam semua aspek, termasuk pembibitan, penanaman dan pemantauan," bebernya.

Interim General Manager GSK Indonesia Ferdy Aliwarga menambahkan komitmen itu secara langsung akan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat dengan mendukung kunjungan pemeriksaan kesehatan di daerah-daerah yang menjadi tujuan.

GSK akan melakukan kampanye untuk menangani malnutrisi, dan menyediakan pompa air untuk meningkatkan pasokan air bersih di wilayah pedesaan yang terlibat.

“Sebagai perusahaan biofarmasi global, mengatasi dampak lingkungan sangat penting untuk mencapai tujuan kami. Di Indonesia, kami terus bekerja keras untuk memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat secara nyata," tegas Ferdy. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler