jpnn.com, KINSHASHA - Berkuasa 37 tahun telah membuat mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe kaya raya. Namun, jumlah harta bekas diktator tertua di dunia itu mungkin tak sebanyak yang dikira publik.
Media milik pemerintah, The Herald melaporkan, Mugabe yang wafat September lalu meninggalkan harta senilai Rp USD 10 juta (Rp 141 miliar), empat rumah, 10 mobil, satu lahan pertanian, rumah pedesaan dan perkebunan.
BACA JUGA: Dikudeta Militer, Mugabe Tetap Dikubur di Taman Makam Pahlawan
Daftar itu tidak termasuk beberapa peternakan yang menurut laporan dimilikinya atau bisnis susu yang dikelola sang istri Grace, atau properti apa pun di luar Zimbabwe.
Jika dibandingkan dengan orang-orang terkaya di dunia, harta Mugabe jelas jauh lebih kecil. Bahkan untuk kalangan politikus yang sudah puluhan tahun berada di lingkungan kekuasaan, angka itu terbilang biasa saja.
BACA JUGA: Robert Mugabe Meninggal, Begini Perjalanan Hidup Sang Diktator Legendaris
Sebagai perbandingan, berdasarkan LHKPN 2017, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tercatat memiliki harta kekayaan Rp 889 miliar. Sementara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, yang tercatat sebagai anggota kabinet paling kaya, menguasai harta senilai Rp 1,95 triliun.
Angka yang dilaporkan The Herald itu memang sangat jauh dari berbagai spekulasi yang beredar selama ini. Salah satu kabel diplomatik Amerika Serikat yang dibocorkan Wikileaks menyebut Mugabe menguasai harta kekayaan senilai USD 1 miliar (Rp 14,1 triliun).
BACA JUGA: Mantan Diktator Zimbabwe Robert Mugabe Meninggal Dunia
Pengacara Mugabe, Terrence Hussein mengaku menemukan surat wasiat yang ditinggalkan oleh mantan pejuang kemerdekaan Zimbabwe itu. Berdasarkan undang-undang Zimbabwe, harta milik seseorang yang meninggal tanpa surat wasiat akan dibagikan kepada pasangannya dan anak-anak mereka.
"Sejauh ini, kami belum dapat menemukan surat wasiat, tetapi telah mengirimkan pertanyaan ke firma hukum lain, meskipun anggota keluarga tidak mengetahui adanya surat wasiat," Hussein menulis dalam surat ke Pengadilan Tinggi yang dikutip oleh Herald. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil