Berkumpul di Cirebon, Para Kiai Ingatkan Aparat Netral di Pemilu 2024

Selasa, 16 Januari 2024 – 22:44 WIB
Gapura AMIN menggelar Silaturahmi Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat untuk Persatuan dan Perubahan di Cirebon, Se;asa (16/1/2024). Foto: Gapura AMIN

jpnn.com, CIREBON - Sejumlah kiai kenamaan berkumpul di Pondok Pesantren Tahfidz Muallimin, Babakan, Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (16/1). Mereka menyerukan agar para aparatur negara menjaga netralitas di Pemilu 2024.

Silaturahmi Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat untuk Persatuan dan Perubahan itu dihadiri Pengasuh Ponpes Al-Tsaqafah Jakarta yang juga mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Pengasuh Ponpes Al Mahbubiyah KH Manarul Hidayah.

BACA JUGA: Jika Pilpres 2 Putaran, Kolaborasi Anies dan Ganjar Bisa Menjadi Kekuatan Besar

Kemudian, Pengasuh Ponpes Assalafiyah Brebes KH Subhan Ma'mun, Pengasuh Ponpes Nurul Huda Babakan KH Saefullah Amin, serta Pengasuh Ponpes Al Mizan Majalengka KH Maman Imanulhaq.

Hadir pula KH Zamzami Amin, KH Marzuki Amin, KH Asep Saefullah Amin, dan beberapa ulama lainnya se-wilayah 3 Cirebon.

BACA JUGA: Videotron Anies Diturunkan, Tim Hukum AMIN Bakal Lapor Bawaslu

Dalam acara yang digagas sukarelawan Gapura Amin itu, para kiai mengingatkan pentingnya menjaga kualitas Pemilu dan Pilpres 2024.

Kiai Said Aqil dalam forum itu mengatakan demokrasi yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin negara yang mampu membawa negara ke dalam kehidupan berbangsa yang tenang, tentram, damai, serta meningkatnya kesejahteraan serta keadilan.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Ganjar untuk Seluruh Guru PAUD di Indonesia, Hamdalah

Senada, Kiai Subhan Mamin dan Kiai Manarul Hidayah dengan tegas menyerukan pentingnya kejujuran dari para penyelenggara negara dari tingkat presiden sampai kepala desa dalam pemilu nanti.

Sementara itu, Kiai Maman menyampaikan harapannya bahwa prinsip netralitas wajib dijunjung tinggi oleh para aparatur negara agar publik tidak kehilangan kepercayaan terhadap hasil pemilu.

"Para kiai hari ini berkumpul dengan tujuan yang baik, yakni untuk mengingatkan prinsip netralitas yang wajib dipikul oleh aparatur negara," ucap Kiai Maman.

Dia menyampaikan bahwa masyarakat menginginkan pemilu yang damai dengan hasil yang terlegitimasi, salah satu syaratnya yakni para penyelenggara negara tidak partisan.

Kiai Maman menyebut pemilu dan pilpres kali ini menjadi batu uji bagi para aparatur negara dalam menjaga muruah demokrasi, sekaligus tolok ukur sejauh mana demokrasi itu disemai dan dirawat pasca reformasi tahun 1998.

"Perjalanan bangsa kita dalam menjaga alam demokrasi bukan dilalui dengan mudah. Ada darah dan nyawa dari banyak anak bangsa yang menjadi korban. Jangan sampai sejarah itu dicederai bahkan dirusak dengan ketidaknetralan aparat negara," ujar Kiai Maman.(fat/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler