Berkunjung ke Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia

Selasa, 18 April 2023 – 11:26 WIB
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (tengah) memastikan pupuk subsidi dan nonsubsidi tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury memastikan pupuk subsidi dan nonsubsidi tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal ini disampaikan Pahala setelah dirinya berkunjung ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang pada Senin, (17/4).

BACA JUGA: Safari Ramadan BUMN 2023: Pupuk Indonesia Salurkan Seribu Paket Sembako & Buka Bazar UMKM di Kalsel

Pahala menyempatkan untuk meninjau langsung Gudang Lini I yang berada di area pabrik anak Perusahaan Pupuk Indonesia.

“Kami dari Kementerian BUMN bersama Pupuk Indonesia datang ke Pusri untuk lihat kesiapan dan ketersediaan pupuk yang ada di Pusri sesuai dengan Bapak Presiden dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir bahwa kami harus memastikan pupuk baik subsidi dan nonsubsidi itu harus betul-betul disiapkan,” ungkap Pahala.

BACA JUGA: Sambut Lebaran, Intip Dapur dan Ruang Keluarga Bergaya Japandi Ala Dekoruma

Dilaporkan bahwa Gudang Lini I di area pabrik Pusri Palembang tersedia urea bag sekitar 4.000 ton, lalu terdapat pula Urea curah sekitar 32.000 ton, dan NPK bag sekitar 2.500 ton.

Selain menjamin ketersediaan pupuk subsidi dan non subsidi, Pahala mengungkapkan Pupuk Indonesia Grup juga telah mengimplementasikan sistem digital pada proses penebusan, salah satunya menggunakan aplikasi REKAN yang telah diimplementasikan.

BACA JUGA: Triwulan Pertama 2023, UPZ Pupuk Kaltim Salurkan Manfaat Zakat Rp 246,8 Juta

Aplikasi ini memberikan kemudahan dan memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi perhatian pemerintah.

Guna mendukung ketersediaan pupuk dalam negeri, Pahala mengatakan Pupuk Indonesia juga memiliki beberapa rencana pengembangan pabrik dalam menambah kapasitas produksi urea dan NPK.

Untuk pabrik urea direncanakan akan dibangun di Papua.

Sementara NPK rencananya akan mengkonversi SP-26 menjadi pabrik NPK dengan kapasitas sekitar 600.000 ton yang direncanakan beroperasi pada tahun 2024. Serta pembangunan pabrik NPK di Pupuk Kujang Cikampek dan Pupuk Kaltim dengan kapasitas masing-masing sekitar 100.000 ton.

Belum lama ini, Pupuk Indonesia menambah kapasitas NPK dengan mengoperasikan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berkapasitas 500.000 ton.

Selain itu, PIM juga mengoperasikan kembali pabrik PIM 1 dengan kapasitas 570 ribu ton urea, sekaligus melengkapi pabrik PIM-2 yang juga berkapasitas 570 ribu ton urea.

Menurut dia, ketersediaan pupuk urea saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional, sedangkan NPK masih perlu ditingkatkan lagi meskipun kapasitas produksi Pupuk Indonesia Grup telah memenuhi kebutuhan NPK subsidi.

Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk mencapai 13,9 juta ton, dengan rincian produksi urea sebesar 8,8 juta ton, NPK sebesar 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton.

Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri. Alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton pada 2023.

Dengan rincian pupuk jenis urea sebesar 4,6 juta ton dan NPK sebesar 3,2 juta ton.

Pupuk Indonesia juga memiliki layanan pelanggan yang bisa diakses oleh seluruh petani dengan kontak bebas pulsa di nomor 0800 100 8001 atau WA 0811 9918 001.

Melalui layanan pelanggan, Pupuk Indonesia akan menampung keluhan terkait pupuk bersubsidi, baik dari ketersediaan, harga, maupun kualitas.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler