Berkunjung ke Labuan Bajo, Dubes Asing Diajak Menanam Pohon Hingga Wisata Kuliner

Senin, 01 Juli 2024 – 13:51 WIB
Dubes asing diajak menanam pohon hingga wisata kuliner saat berkunjung ke Labuan Bajo. Foto: BPOLBF

jpnn.com, LABUAN BAJO - Duta Besar (Dubes) Negara Asean, Benua Afrika, Eropa, dan Amerika, melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama tiga hari pada 27-29 Juni 2024.

Kunjungan yang merupakan Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series ini diikuti 43 peserta dari Dubes 24 negara, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Pendamping Dubes, dan lainnya.

BACA JUGA: Ikhtiar BPOLBF Mengembangkan SDM Kepariwisataan NTT

Rangkaian kegiatan yang dilakukan mereka, antara lain island hopping Kawasan Taman Nasional Komodo dan mengunjungi dua destinasi wisata baru, yaitu ke Parapuar dan Golomori.

Mereka melakukan Green Action Parapuar dengan menanam 30 pohon Tabebuya Kuning atau dikenal sebagai Terompet Emas yang bermanfaat untuk penghijauan dan pelindung dari polusi.

BACA JUGA: BPOLBF Jajaki Peluang Kolaborasi dengan KBRI Kazakhstan

Selain itu, mereka juga diajak meditasi bersama, menikmati penampilan para penari dari Tate Kind Art Labuan Bajo, dan wisata kulinir lolak di Parapuar.

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan, wilayahnya terus berkembang sebagai destinasi "top of mind" tidak hanya di Indonesia, tetapi dunia.

BACA JUGA: BPOLBF Kantongi Sertifikat HPL Lahan Otorita

Sebagai bagian dari strategi pariwisata nasional untuk mendorong Bali Beyond Tourism Destination, BPOLBF berperan sebagai lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memiliki tugas dan fungsi utama, yaitu Fungsi Otoritatif.

Hal itu untuk mengembangkan dan mempromosikan Destinasi Super Prioritas dan Berkelanjutan di Parapuar dan Fungsi Koordinatif untuk mengintegrasikan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan di 11 Kawasan Koordinatif, yaitu Flores, Alor, Lembata, dan Bima.

"Ini menunjukkan komitmen kami yang kuat untuk mempromosikan pembangunan hijau dan regeneratif, serta mendukung gerakan hijau global. Setiap langkah itu penting, Every Step Matters," kata Frans, dalam keterangannya, Senin (1/7).

Frans menambahkan bahwa Parapuar dengan karakteristik uniknya, menawarkan sejumlah investasi potensial seperti Green House, Forest Restaurant, Boutique Premium Resort, Cliff Eco Restaurant.

Kemudian, Cultural Centre, Worship Hill Centre, Forest Hiking/Jogging/Running Centre, Outbound Area, Eco Child Friendly Playground, Traditional Cultural Village, Natural Reserve Park Centre, Mini Zoo, Botanic Garden.

Selain itu, Eco MICE, Healing Forest, Premium Eco-Glamping, dan Eco Meditation/Yoga dengan model pengembangan Ethno, Eco, Edu, Cultural, dan Natural Conservation (3ECNC) sebagai pedoman masa depan.

"Mari kita bersama-sama mendorong percepatan aksi iklim dalam pariwisata dengan meneguhkan komitmen untuk mengurangi emisi dalam pariwisata setidaknya 50% pada tahun 2050,” ungkapnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler