jpnn.com - YOGYAKARTA – Ganjar Pranowo pengin pemerintah ke depan meningkatkan kualitas dan suplai tembakau asli Indonesia.
Calon presiden bernomor urut 3 itu menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke PT HM Sampoerna Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12).
BACA JUGA: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan, Ganjar: Itu Menjadi Tuntutan Masyarakat
Ganjar menilai produksi tembakau secara nasional saat ini mengalami penurunan.
Menurutnya, pemerintah harus mendorong peningkatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
BACA JUGA: Lihat Itu Ekspresi Ganjar & Pratikno Saat Bertemu di Dies Natalis ke-74 UGM
"Kalau bicara industri rokok tidak mudah, hulunya produksi tembakau secara nasional makin menurun, tetapi kebutuhan meningkat dan akhirnya dengan cara mengimpor. Maka, terhadap petani tembakau sendiri mesti mendapatkan proteksi," ujarnya.
Selain itu, pemerintah harus mampu menjadi jembatan bagi petani dan perusahaan rokok agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan.
BACA JUGA: Lewat Produk Tembakau Alternatif, Asosiasi Konsumen Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan Publik
"Maka, saya sampaikan relasi antara petani tembakau dengan pabrikan menjadi penting karena ini salah satu kerja sama saling menguntungkan," kata Ganjar.
Dia menuturkan, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2013, dia sudah memperjuangkan nasib petani tembakau.
"2013 saya menjadi gubernur, saya sampaikan secara internasional politik rokok dan tembakau makin hari makin tarik ulur antarkepentingan. Maka kalau mengejar dari suplai saja, wong tembakau nasional kurang mengapa digantikan ke tanaman yang lain?" katanya.
Menurutnya, pemerintah justru harus menangkap peluang dengan meningkatkan produksi tembakau berkualitas. Misalnya, di Temanggung ada tembakau jenis srintil yang mendunia.
"Saya akan dorong itu. Sehingga Indonesi bisa berdikari dalam suplai industri. Sebenarnya politik dagang yang luar biasa dan mesti menyiapkan strategi yang jauh lebih baik pada soal itu. Faktanya di area-area Indonesia tembakau kita hebat, di daerah Temanggung itu ada bagus dan harganya bisa jutaan dan itu potensi yang tidak bisa dimatikan," tutur Ganjar.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menegaskan bahwa dirinya adalah pembela petani tembakau.
"Soal cukai naik, jangan terlalu ekstrem dan harus ada kontrol. Jangan sampai merugikan petani. Saya pembela petani tembakau," katanya.
Meski bukan seorang perokok, Ganjar memperjuangkan kesejahteraan para petani tembakau di Jawa Tengah.
Ganjar pernah dianugerahi gelar Senopati Tembakau oleh para petani tembakau di Temanggung sebagai bentuk pengakuan atas perjuangannya dalam membantu petani tembakau. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan