Kasus ini dilatarbelakangi masalah asmara. Tapi, untuk memastikan, polisi masih melakukan penyelidikan. ‘’Termasuk menyelidiki pelaku yang menganiaya korban,’’ kata Kasubaghumas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto, kemarin.
Kasus penyaniayaan itu terjadi di depan Perumahan Lingkar Pratama, Pagutan, Mataram sekitar pukul 20.00 Wita. Korban datang ke Lingkar Pratama bersama temannya bernama Adi Subianto, 38 tahun. Saat keluar dari kawasan perumahan itu, mereka yang menumpang taksi tiba-tiba dihadang sekelompok orang tak dikenal tersebut.
Informasi yang diserap Koran ini, Daud diajak Adi ke Lingkar Pratama untuk bertemu dengan wanita yang diketahui bernama Eli. Saat itu, keduanya tidak langsung bertemu wanita tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, Eli pun datang. Setelah bertemu, Adi mengajak Eli untuk jalan-jalan. Mereka pun berangkat menggunakan taksi. ‘’Daud juga ikut naik,’’ terang Arief.
Sesampai di pintu keluar, taksi yang mereka tumpangi dihadang sekelompok orang. Merekapun diminta untuk turun. Saat itu, Daud tidak ikut turun. Ia hanya berada di dalam mobil. ‘’Yang turun hanya Adi,’’ jelasnya.
Setelah turun dari taksi, salah seorang pelaku langsung menggiring Adi dan melayangkan pukulan ke wajahnya berkali-kali. Melihat temannya dipukul, Daud turun dari taksi untuk memberikan pertolongan. Tetapi, diapun menjadi sasaran pemukulan para pelaku yang diduga sudah mempersiapkan diri. ‘’Dia (Daud) malah dikeroyok,’’ ujar Arief.
Korban turun karena melihat Adi hendak dibawa menuju mobil Isuzu Panther warna hitam. Korban mencoba menghalangi, namun para pelaku mengeroyok dirinya. ‘’Saat itu, Adi lari dan bersembunyi di semak-semak,’’ terangnya.
Saat pelaku melancarkan pukulan, korban pun berusaha menyelamatkan diri dan berlari menuju jalan raya Lingkar Selatan. Namun, para pelaku mengejarnya. ‘’Kalau cewek itu (Eli, Red) langsung pergi, dan sampai saat ini (kemarin) belum ditemukan,’’ jelasnya.
Di tengah pengejaran itu, salah seorang pelaku mengeluarkan senjata tajam (sajam). Korban yang sudah lelah berlari terkena bacokan sajam di bagian punggungnya. Korban pun jatuh tersungkur tepat di depan Makorem 162/WB. ‘’Korban sudah tak mampu lagi berlari. Untungnya, ada anggota TNI yang menolong korban,’’ jelasnya.
Korban yang bersimbah darah, kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Namun, karena lukanya cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSUP NTB. ‘’Lukanya di punggung dan dagingnya terbelah. Panjangnya sekitar 15 sentimeter dengan kedalamannya sekitar lima sentimeter,’’ terang Arief.
Korban sudah menjalani operasi di RSUP siang kemarin. Kondisinya belum sepenuhnya membaik karena lukanya cukup parah. Bahkan, kabarnya lukanya hampir menyentuh paru-paru. Arief menegaskan, peristiwa penganiayaan tersebut tidak ada kaitan dengan isu penculikan anak. ‘’Ini murni kasus kriminal,’’ tegasnya. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Ngajar, Tiga Tas Milik Guru Dicuri
Redaktur : Tim Redaksi