Bermain di Luar Negeri, Pemain Indonesia juga Punya Kualitas

Rabu, 09 Januari 2019 – 00:19 WIB
Saddil Ramdani. Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Bhayangkara FC hampir saja mendapatkan tanda tangan winger Persela Lamongan Saddil Ramdani. Tapi, hal itu urung terwujud. Sebab, pemain 20 tahun itu lebih memilih bermain di Liga Super Malaysia bersama Pahang FA.

Lantas, apa yang membuat Saddil menerima pinangan Pahang FA? Sampai akhirnya menolak tawaran juara Liga 1 2017. “

BACA JUGA: Saddil Ramdani Tinggalkan Persela, Pergi ke Malaysia

Sebenarnya saya dan pengurus (Persela) melepas Saddil cukup berat. Tapi kami lihat prospek yang lebih besar bagi Saddil untuk berkembang di sana (Malaysia),” kata pelatih Persela Aji Santoso.

Nah, prospek untuk berkembang itulah yang dirasakan oleh beberapa penggawa yang sudah merasakan kompetisi luar negeri. Sebut saja dua bek tengah handal Yanto Basna dan Ahmad Jufrianto.

BACA JUGA: Ingin Jadi Polisi, Gelandang Timnas Gabung Bhayangkara FC

Keduanya sudah membuktikan kualitasnya di kawasan ASEAN, Yanto di Thailand dan Jupe -sapaan Ahmad Jufrianto- di Malaysia, keduanya sudah diakui sebagai pemain yang bagus. Dua musim berturut-turut keduanya bermain di luar Indonesia.

Untuk Jupe malah dia dikontrak dua tahun oleh Kuala Lumpur FA,salah satu klub di kasta tertinggi Malaysia. Dikontrak sejak musim 2018 dan baru akan berakhir pada musim 2019.

BACA JUGA: Sikap Menpora Soal Kasus Saddil Ramdani Aniaya Pacarnya

"Jufrianto pemain bagus, karena itu kami mengontraknya selama dua tahun. Terbukti dia bisa menunjukkan kualitas dan nyaman tetap setia bermain bersama kami,'' jelas Sekertaris Umum Kuala Lumpur FA Nokman Mustaffa ketika dihubungi Jawa Pos.

Jika Jupe mengawali karirnya di luar negeri langsung berada di kasta tertinggi, hal berbeda justru dilakukan oleh Basna. Mantan pemain Sriwijaya FC itu harus mengawali karir di kasta kedua kompetisi terbaik di ASEAN itu di musim pertamanya. Yakni berkostum Khon Kaen FC.

Bersama Khon Kaen FC, perannya sangat vital di lini belakang. Selalu jadi andalan di setiap pertandingannya. Bahkan, Basna hampir saja membawa Khon Kaen FC promosi ke Liga 1 Thailand andai saja tidak gagal di laga terakhir. Timnya harus puas berada di posisi 4 dan gagal meraih 3 tiket promosi ke kasta tertinggi.

Nah, penampilannya yang apik sepanjang musim membuat Basna dilirik beberapa klub di Thailand. Banyak yang menginginkan jasanya. Alhasil, Walau gagal membawa Khon Kaen FC promosi, pemain berusia 23 tahun itu tetap bisa berkarir di kasta tertinggi sepak bola Thailand karena direkrut oleh Sukhothai FC.

Dihubungi Jawa PoS, Basna menjelaskan alasannya tidak pulang kampung musim ini adalah ingin menjadi cari pengalaman lebih di luar negeri. Ingin bermain di level lebih tinggi agar kemampuannya meningkat. ''karena juga saya pribadi suka merantau dan suka tantangan baru,'' tuturnya.

Selain itu, dengan bermain di luar negeri, Basna membuktikan bahwa pemain Indonesia juga punya kualitas. Tidak takut keluar dari zona nyaman dengan bermain di level yang sama setiap musimnya.

''Sedangkan pemain Thailand, di sini berlomba-lomba main di luar negeri. Ke J-League misalnya,'' paparnya.

Jaminan masa depan ketika bermain di luar negeri juga lebih baik. Basna merasakannya sendiri. Tidak pernah gajinya tertunggak selama bermain di Thailand walau musim lalu di kasta keduanya. ''Di sini sangat profesional,'' ucapnya. (rid/gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saddil Ramdani Dicoret, 4 Pemain Berebut Posisi Sayap


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler