jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengatakan, manuver Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo yang berupaya menarik Partai Demokrat dalam gerbong koalisi, bisa dibaca sebagai upaya membuka berbagai peluang untuk menghadapi Pilpres 2019. Termasuk langkahnya bertemu Puan Maharani.
"Prabowo tentu jera dengan kegagalannya berkali-kali gagal menjadi wapres di Pilpres 2009, serta kalah sebagai presiden di Pilpres 2014," ujar Ari kepada JPNN, Senin (23/7).
BACA JUGA: Jokowi-Prabowo Berpasangan, Pilpres Selesai Sebelum Dimulai
Selain kekalahan yang pernah dialami, kata pengajar di Universitas Indonesia ini, mantan Danjen Kopassus itu tentu sadar usianya tidak muda lagi.
"Belum lagi kemungkinan logistik yang semakin menipis, saya kira menjadikan Prabowo harus bersikap realistis," ucapnya.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Gerbang Jateng Solid Dukung Jokowi - Moeldoko
Ari kemudian menduga, manuver Prabowo bertemu petinggi PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, beberapa waktu lalu, bisa jadi upaya untuk memutus ketergantungan Prabowo dari PKS selama ini.
BACA JUGA: Demokrat Dorong Regenerasi Kepemimpinan Nasional
"Selain itu, sepertinya juga mencari potensi kemenangan di Pilpres 2019," pungkas Ari.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Pastikan SBY Serius Bahas Koalisi dengan Prabowo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang