jpnn.com, JAKARTA - ASI eksklusif ialah pemberian air susu ibu untuk bayi sejak baru lahir hingga berumur 6 bulan tanpa digantikan minuman serta makanan lain.
Ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan bagi sang ibu maupun buah hati.
BACA JUGA: Puan Ajak Masyarakat Dukung Ibu Beri ASI Eksklusif di Pekan Menyusui Sedunia
Lantaran beragam manfaatnya itulah, dokter menganjurkan sang ibu untuk memberikan ASI eksklusif secara optimal, bahkan sampai usia bayi 2 tahun.
Namun, tak jarang para ibu mengeluhkan masalah-masalah yang terjadi dalam upaya menyusui anak, seperti produksi ASI yang menurun, mastitis, hingga puting sobek.
BACA JUGA: Beri ASI Eksklusif, Titi Kamal Bawa Anak ke Lokasi Shooting
Lantas bagaimana cara agar anak bisa mendapatkan manfaat ASI secara maksimal hingga usia 2 tahun?
1. Menyusui lebih sering
BACA JUGA: Ibu-ibu.. Ini Manfaat ASI Eksklusif
Saat si kecil menyusu pada payudara, hormon yang memicu produksi ASI dilepaskan. Otot-otot pada payudara berkontraksi dan memindahkan ASI melalui saluran yang terjadi segera setelah si kecil mulai menyusui.
Makin sering ibumenyusui anaknya, makin banyak produksi ASI yang dihasilkan.
2. Memompa ASI di antara waktu menyusui
Memompa ASI di antara waktu menyusui anak dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Cobalah untuk memompa secara rutin di jam-jam yang sudah ditentukan atau segera setelah payudara terasa penuh meskipun belum waktunya anak menyusu.
3. Menyusui di kedua sisi
Biarkan anak menyusu dari kedua payudara secara bergantian. Stimulasi pemberian ASI pada kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI mama dalam jangka waktu yang lama.
Memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan juga ditemukan dapat meningkatkan produksi ASI dan menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi pada ASI.
4. Mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI
Faktor nutrisi juga sangat berpengaruh terhadap produksi ASI seorang ibu.
Beberapa makanan yang dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI, seperti daun katuk, kurma, biji fenugreek, bawang putih, wijen, susu kedelai, susu almond, daging sapi tanpa lemak, dan ikan salmon
5. Ikut komunitas ibu menyusui
Saat produksi ASI menurun atau mengalami masalah terkait menyusui, ibu biasanya ceoat merasa sedih dan putus asa.
Jika mengalami itu, sang ibu bisa mengikuti komunitas ibu menyusui yang dapat menjadi support group dan membantu agar tidak merasa sendirian menghadapi masalah tersebut.
6. Mengikuti workshop konselor seputar menyusui
Memiliki anak dan segala prosesnya ibarat sekolah yang tidak ada habisnya.
Selain mengikuti komunitas ibu menyusui, juga bisa menambah pengetahuan seputar ASI dengan mengikuti workshop seputar menyusui, seperti yang diselenggarakan oleh Mom Uung beberapa waktu lalu.
Workshop "Sukses Menyusui Hingga 2 Tahun dengan Mudah dan Happy" yang diselenggarakan Mom Uung merupakan upaya nyata dalam mengedukasi pentingnya pemberian ASI dan respons dukungan moril kepada para ibu yang kesulitan memberikan ASI.
Antusiasme peserta dalam mengikuti workshop ini terlihat dari begitu banyaknya peserta yang hadir.
Workshop yang diselenggarakan di Surabaya tersebut diikuti oleh 350 ibu yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Lima dokter laktasi dan anak hadir dalam acara tersebut, seperti dr. Elizabeth Margaretha P, CIMI, dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A, CIMI, dr. Pritta Diyanti, CIMI, CBS, dr. Taya Hutagalung, CIMI dan dr. Rizkqii Nurdini.
Founder Mom Uung, Uung Victoria Finky berinisiatif membuka edukasi menyusui, konsultasi menyusui gratis, dan menciptakan produk ASI booster yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI melalui akun Instagram pribadinya @uungvf.
Tujuannya ialah membantu mempermudah penyampaian edukasi mengenai pemberian ASI.
Adapun sejak Januari - Mei 2023 tercatat sebanyak 250.000 ibu menyusui telah berkonsultasi pada Mom Uung.
Konsultasi terbuka bagi siapa pun, di mana pun, baik melalui kunjungan ke rumah, offline di kantor Mom Uung yang berada di Kota Surabaya, video call, dan online chat. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Philips AVENT Komit Dukung ASI Eksklusif
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha