Bermodal Pengeras Suara, PPS Sosialisasikan Pilkada

Minggu, 17 Juni 2012 – 21:49 WIB

JAKARTA - Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 2500 orang di wilayah seluas 44 hektare, informasi bergerak dengan cepat dan mudah di Pulau Untung Jawa, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kabupaten Pulau Seribu, Jakarta. Tak terkecuali informasi mengenai pemilukada DKI Jakarta 2012.
 
Jika di lima wilayah kotamadya dibutuhkan ribuan poster, spanduk, serta iklan di media massa, di Pulau Untung Jawa hanya dibutuhkan sebuah pengeras suara untuk mensosialisasikan tahapan-tahapan pemilukada DKI. Hal ini diungkapkan oleh Oji, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di  Kelurahan Pulau Untung Jawa. Oji menjelaskan, informasi mengenai Pilkada DKI diumumkan melalui "balai sehat".
 
"Kita di sini ada yang namanya balai sehat, itu tempat umumin semua yang baik-baik termasuk pilkada" ujar Oji saat ditemui di pinggir pantai Pulau Untung Jawa.
 
Balai sehat yang dimaksud adalah sebuah rumah yang juga sekaligus posko salah satu partai politik. Diatap rumah tersebut terpasang 3 buah pengeras suara.
 
Dari rumah tersebut berbagai informasi mengenai Pilkada DKI disampaikan kepada masyarakat. Menurut Oji, pengumuman dapat didengar oleh seluruh warga yang berada di pulau. "Luas pulau ini 44 hektar kedengeran semua. Kalau ada yang kehilangan dompet aja diumumin di sini," imbuhnya.
 
Walau hanya bermodal pengeras suara, Oji yakin warga Pulau Untung Jawa sudah terinformasi dengan baik. Masyarakat pulau Untung Jawa, menurut Oji, juga proaktif dalam membantu pelaksanaan tahapan pilkada DKI. "Saya pikir sudah baik dan proaktif juga. namanya nggak ada(di daftar pemilih) langsung ngomong, kita langsung paranin(datangi) soalnya saya kenal semua di sini," pungkasnya.
 
Hal serupa juga disampaikan oleh anggota Panwaslu Kelurahan Pulau Untung Jawa, Taufik Habibi. Menurut Taufik, masyarakat di pulaunya antusias dengan pilkada DKI 2012. "Saya rasa kalau di pulau semua antusias karena terjangkau semua, nggak kayak di darat yang luas dan banyak," kata Taufik.
 
Meski begitu, Taufik memperkirakan ada sebagian warga yang kemungkinan tidak memilih. Warga yang terancam kehilangan hak pilihnya dikarenakan sedang melaut atau bekerja di daratan Jakarta saat hari pemungutan suara. "Yang nggak terjangkau, ya itu saja yang ke laut. Warga kita juga ada yang sekolah, yang kerja di Tangerang, Jakarta," ucap Taufik. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader PD Tak Santun dan Asal Bicara Juga Harus Dibersihkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler