Bermotor Kunjungi Desa Tanggap Corona, Gubernur Ganjar: Josss, Ngono Kuwi

Jumat, 10 April 2020 – 10:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu para perantau yang mudik dan dikarantina. Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, BATANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sebuah desa di wilayahnya yang menyediakan tempat khusus untuk mengarantina pemudik di tengah pandemi virus corona. Dengan menaiki sepeda motor, baru-baru ini politikus yang memimpin Jawa Tengah sejak Agustus 2013 itu menyambangi Desa Pacet di Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

“Kemarin saya menemui saudara-saudara warga Pacet Kecamatan Reban Kab. Batang di tempat isolasi. Mereka merantau, bekerja di Jakarta kemudian pulang kampung,” ujar Ganjar melalui akunnya di media sosial.

BACA JUGA: Teriakan Ganjar saat Gowes Keliling Semarang Bikin Emak-Emak Terkejut

Ganjar juga menyertakan video pendek dalam unggahan itu. Mantan pimpinan Komisi II DPR itu menilai Pemerintah Desa Pacet cukup tanggap menyiapkan antisipasi.

“Warganya pun taat, guyub dan saling menghargai. Seperti itu yang kita butuhkan dalam mengatasi wabah ini. Desa yang lain mesti mencontoh,” tuturnya.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Tidak Usah Mudik

Ganjar di depan warga Desa Pacet juga mengatakan, saat ini sedang pagebluk. Situasinya pun tidak gampang dan membutuhkan pengorbanan semua pihak.

Iki (ini, red) lagi pagebluk, ini lagi sulit, tidak ada yang gampang, semua lagi berkorban, semua lagi melawan. Hanya satu yang dibutuhkan adalah kekompakan sama jaga perasaan,” katanya.

Dalam kesempatan itu Ganjar juga berdialog dengan warga bernama Kusnanto yang belum lama mudik. Dalam dialog itu Kusnanto yang mengenakan masker menegaskan bahwa keluarganya mengikuti imbauan pemerintah.

Ganjar pun langsung merespons. “Ha… josss, ngono kuwi (bagus, seperti itulah, red),” katanya.

Gubernur ke-15 Jawa Tengah itu juga meminta warga Desa Pacet rajin berolahraga dan cuci tangan. “Tak dongakne waras kabeh (Saya doakan sehat semua, red),” ucapnya.

Kepala Desa Pacet Dendi Hermawan mengungkapkan, pihaknya menyediakan tiga lokasi karantina bagi pemudik. Satu lokasi karantina merupakan gedung milik desa, sedangkan dua tempat lainnya merupakan rumah warga yang disewa.

Karantina langsung diterapkan kepada warga yang mudik ke Desa Pacet. “Alhamdulillah semua sehat,” katanya.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler