Teriakan Ganjar saat Gowes Keliling Semarang Bikin Emak-Emak Terkejut

Rabu, 08 April 2020 – 16:08 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat gowes di Semarang. Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menggiatkan sosialisasi tentang kewajiban menggunakan masker saat keluar rumah.

Pasalnya, saat ini kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari penyebaran covid-19 dengan menggunakan masker ternyata masih rendah.

BACA JUGA: Ganjar Datang ke Desa Kecil Itu, Ada 14 Perantau dari Jakarta Menyambutnya Hangat

Tak hanya di medsos, Ganjar melakukan sosialisasi pentingnya memakai masker dalam kegiatan sehari-hari. Seperti saat gowes keliling Semarang, Rabu (8/4) pagi, Ganjar getol mengedukasi warga tentang hal itu.

Tak hanya menyuruh, Ganjar juga membawa stok masker di sepedanya untuk dibagikan kepada warga. Emak-emak yang sedang belanja dan tukang becak menjadi sasarannya.

BACA JUGA: Pengajuan Keringanan Angsuran Kredit Bank, Ganjar: Kalau Ada yang Mempersulit, Lapor Saya!

"Nek metu ngomah nganggo masker (kalau keluar rumah pakai masker), ben nek ngomong ora muncrat (biar kalau bicara tidak muncrat). Bu, nganggo masker kui sing dodol (itu yang jualan pakai masker)," kata Ganjar berteriak.

Emak-emak yang asyik berbelanja terkejut dengan imbauan itu. Sadar bahwa yang sedang bicara adalah Gubernur Ganjar, mereka kemudian mendekat dan menyampaikan keluhan mereka terkait masker.

BACA JUGA: Ganjar: Catat Siapa Saja yang Masuk dan Keluar di Lingkungan!

"Masker larang pak, angel digoleki (maskernya mahal pak, sulit dicari)," kata salah satu warga.

Ganjar kemudian membagi-bagikan masker kain yang dibawanya. Sambil mengedukasi, bahwa masker tidak harus diperoleh dengan cara membeli.

"Nggawe dhewe iso (buat sendiri bisa), nganggo kain sarung, daster opo sprei (pakai sarung, daster atau sprei). Sing penting tengahe dikei tisu (yang penting tengahnya diberi tisu)," ucap Ganjar.

Salah satu warga Peterongan, Sarwi,45, mengatakan, selama ini dia memang tidak biasa keluar rumah menggunakan masker. Selain belum punya, dia juga juga kurang menyadari akan pentingnya menjaga diri.

"Belum punya, karena belinya susah. Ini tadi diedukasi pak Ganjar dan dikasih masker. Terimakasih pak, nanti maskernya saya pakai terus," kata dia.

Sejumlah tukang becak yang sedang mangkal menunggu penumpang juga terkejut dengan kedatangan Ganjar.

Mereka yang tidak memakai masker, langsung memakai masker yang dibagikan Ganjar dan tim sepedaannya.

"Ini langsung saya pakai. Bagus ya, pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat kecil seperti kami biar tidak terkena virus. Semoga semuanya sehat dan kondisinya cepat membaik," kata Sarto,56, tukang becak di kawasan Kampung Kali Semarang.

Ganjar sendiri mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memakai masker saat keluar rumah di tengah merebaknya wabah covid-19 memang harus terus digenjot. Dia menargetkan, 35 juta warga Jateng tertib memakai masker saat bepergian.

"Sosialisasi akan terus kami lakukan dengan menggandeng seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Ini penting untuk menahan diri dari bahaya covid-19," ucapnya.

Banyak masyarakat lanjut dia yang enggan memakai masker dengan alasan mahal dan sulit dicari. Padahal, masker tidak harus seperti yang dipakai tenaga medis, karena masker buatan sendiri dari kain juga bisa melindungi.

"Bisa pakai masker kain, buat sendiri di rumah. Ini awet dan bisa dicuci. Kalau masyarakat sadar, maka semua akan terjaga dan sehat semuanya," pungkasnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler