jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi yang tengah naik daun, Bernadya akhirnya meluncurkan album penuh perdana yang berjudul 'Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan'.
Album tersebut dirilis setelah dirinya melepas dua single beberapa waktu lalu, ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’ dan ‘Kini Mereka Tahu’.
BACA JUGA: Bernadya Ungkap Cerita di Balik Lagu Kini Mereka Tahu
Sejak merilis dua single pembuka album baru, Bernadya kerap mendapat pertanyaan 'Siapa yang menyakiti kamu, Nad?' dari pendengar karena lagu tersebut sangat gundah gulana.
Dia kini menyampaikan kisah di balik pertanyaan tersebut lewat album penuh pertama yang berjudul ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’.
BACA JUGA: Kini Mereka Tahu, Bernadya Hadirkan Warna Baru
"Album ini berisi tentang rangkuman di masa aku merasa dunia berhenti dan runtuh, berat banget," kata Bernadya di Krapela, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).
Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan merupakan satu fase pendewasaan Bernadya setelah mini album ‘Terlintas’ yang dirilis pada 2023.
BACA JUGA: Apa Mungkin Bernadya Jadi Idola Baru?
Bernadya lewat album ini, memaparkan perjalanan kisah percintaan dari tahap ke tahap secara lebih gamblang.
Pemaparan diutarakan dengan pendekatan yang misterius melalui dominasi visual berwarna hitam yang mempertegas kegundahan, kekecewaan, dan amarah yang membalut sisi melankolis.
Tidak sekadar luapan dari sudut pandang pribadi, album tersebut juga memesona karena mewakili perasaan banyak orang.
"Aku menulis berdasarkan pengalaman pribadi dan dengar teman curhat. Ketika banyak yang relate, aku merasa maksudnya tersampaikan, lega," jelas perempuan berusia 20 tahun itu.
Dalam pengerjaan album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, Bernadya dibantu oleh Petra Sihombing dan Rendy Pandugo sebagai produser.
Paduan aransemen para produser ini menyempurnakan emosi yang ingin disampaikan dalam setiap lagu yang mengantar perjalanan cinta tersebut melalui tiga fase.
Fase heartbreak yang menjadi awal keresahan, dicurahkan pada lagu ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’, ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’, ‘Lama-Lama’, dan ‘Kita Kubur Sampai Mati’.
Adapun fase kedua dengan ‘Ambang Pintu’ dan ‘Berlari’ yang menandakan self doubt dalam diri, hingga akhirnya proses realization yang menjadi fase ketiga diantar oleh lagu ‘Kini Mereka Tahu’ dan ‘Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’ yang menutup perjalanan ini.
"Soal produser, saya mengajak Petra Sihombing dan Rendy Pandugo, supaya mencoba keluar dari zona album Bernadya sebelumnya, Terlintas," ucap CEO JUNI Records, Adryanto Pratono.
Musik yang dibawa dalam album pertama ini jelas menunjukkan sisi berbeda Bernadya dibanding mini album sebelumnya.
Album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan kini lebih variatif sekaligus menjadi antitesis lagu galau yang umumnya diisi alunan piano atau kibor.
"Ini adalah era Bernadya yang baru, Bernadya yang lebih tegas menyuarakan hati banyak pendengarnya yang ternyata terpikat oleh nuansa dark yang diusung Bernadya," tambah Adryanto Pratono alias Boim.
Album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan dari Bernadya sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
Video musik album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan juga sudah dapat disaksikan melalui akun Bernadya di YouTube.
Adapun video digarap oleh Rifqi Fadhlurrahman sebagai director, yang juga menggarap video lirik Kata Mereka Ini Berlebihan dan Kini Mereka Tahu.
Setelah meluncurkan Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, Bernadya bakal menjalani tur ke beberapa kota yakni Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra