Bernasib Malang, Arema FC Didenda Rp 10 Juta

Rabu, 24 Januari 2018 – 09:04 WIB
Aremania. Foto: Doli Siregar/dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Tim sepakbola kebanggaan Kota Malang, Arema FC mendapat hukuman denda sebesar Rp 10 juta dari PT Liga Indonesia Baru.

Hal itu dikarenakan ada beberapa penonton yang masuk ke arena sentle ban (pinggir stadion) dan menyalakan flare pada saat pertandingan perdana Piala Presiden antara Singo Edan, julukkan Arema FC kontra Persela Lamongan yang diselenggarakan di Stadion Gajayana Malang pada Sabtu (20/1) lalu.

BACA JUGA: Tragis, Bunuh Diri Zaenuri Buyarkan Kemenangan Arema

PT Liga Indonesia Baru, selaku operator kompetisi, melayangkan surat secara tertulis kepada tim Arema FC. Isi surat tersebut menyatakan, bahwa pada tanggal 20 Januari 2018 bertempat di Stadion Gajayana Malang telah berlangsung pertandingan Piala Presiden 2018 antara Arema FC vs Persela Lamongan dimana pada babak kedua dimulai penonton ke area sentle ban.

Kemudian pada saat berakhirnya pertandingan, supporter Arema FC menyalakan flare serta memasuki area lapangan dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.

BACA JUGA: Persela Lamongan Bawa 5 Pemain Asing Hadapi Arema FC

Selanjutnya, pada surat tersebut juga dijelaskan mengenai keputusan pengenaan denda. Ada tiga poin yang menjadi perhatian. Pertama, merujuk kepada pasal 63 Ayat (1) serta lampiran dan pasal 72 kode disiplin PP, klub Arema FC diberikan hukuman denda sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), karena pelanggaran terhadap pasal 63 ayat (1) kode disiplin PP.

Kedua, denda wajib dibayar selambat-lambatnya 7 hari setelah diterimanya keputusan ini oleh Arema FC. Ketiga, pengulangan terhadap pelanggaran terkait diatas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.

BACA JUGA: Aji Santoso Yakin Skuatnya akan Curi Poin dari Arema FC

Menanggapi hal tersebut, Media Officer Arema FC, Sudarmaji berharap denda ini semoga menjadi yang pertama dan terakhir. Dia menyampaikan, ke depannya pihaknya akan mengajak fans untuk terus meningkatkan kesadaran kreatifitas tanpa flare atau api.

"Karena hal itu tidak hanya merugikan klub, tapi juga tim yang sedang bertanding. Karena membahayakan bagi pemain bola juga ancaman bagi para fans sendiri," ujarnya ketika dikonfirmasi JawaPos.com, Selasa (23/1).

Ketika ditanya mengenai apakah ada kelemahan pada pengamanan saat pertandingan, dia mengaku jika banyak modus yang dilakukan oleh fans untuk mengelabuhi petugas keamanan.

"Banyak modus yang dilakukan. Mulai dari memasukkan flare yang diselipkan di bagian tubuhnya hingga memanfaatkan rendahnya tembok Stadion Gajayana, yakni dengan melempar flare dari luar stadion," papar Darmaji.

Dia pun berharap, hal tersebut bisa diantisipasi pada pertandingan selanjutnya yang akan diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan. "Kami akan melakukan kampanye kepada para fans tentang bahaya flare. Juga kepada petugas keamanan agar lebih meningkatkan pemeriksaan," lanjutnya.

Sementara itu, Darmaji menyampaikan jika denda tersebut akan dipotong dari match fee. "Karena di regulasi kan tidak mengatur subsidi," tandasnya. (fis/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Arema FC Tidak Displin soal Makan dan Jam Tidur


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Arema FC  

Terpopuler