jpnn.com, JEPANG - Perempuan-perempuan itu langsung bergegas naik ke ring sumo dalam pembukaan kompetisi di Maizuru, Prefektur Kyoto, Jepang, Rabu (4/4). Mereka ingin menolong Wali Kota Ryozo Tatami yang pingsan saat berpidato.
Sayangnya, niat baik dua perempuan tersebut langsung kena semprit. Juga semprot. Menurut tradisi Jepang, ring sumo merupakan tempat sakral. Perempuan adalah makhluk yang tidak suci. Kehadiran perempuan dianggap bisa ’’menodai’’ arena.
BACA JUGA: DPR Ingin Perkuat Kerja Sama Ekonomi Maritim RI - Jepang
Wasit pun langsung menghardik dan mengusir dua cewek yang hendak menolong wali kota tersebut. Bahkan, setelah insiden itu, ring tersebut ditaburi garam untuk kembali menyucikannya.
’’Itu kemarahan yang tidak perlu. Respons wasit memang tidak patut karena disampaikan dalam situasi darurat. Karena itu, atas nama asosiasi, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,’’ kata Nobuyoshi Hakkaku, ketua Japan Sumo Association, sebagaimana dikutip BBC.
BACA JUGA: Timnas U-16 Cukur Kamboja 5-0, Fakhri Husaini Belum Puas
Permintaan itu keluar setelah muncul kritik soal tradisi yang dijalankan secara kaku tanpa memandang keadaan darurat tersebut. (hep/c14/dos)
BACA JUGA: Kalahkan Kamboja, Indonesia Jumpa Jepang di Semifinal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top, Timnas U-16 Hajar Filipina dengan Telak di Jepang
Redaktur & Reporter : Adil