Kalau di DKI, masyarakat memerlukan Kartu Pintar dan Kartu Sehat untuk menjawab kebutuhan yang ada. Tapi di Tengerang mereka cukup bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Semua kebutuhan mulai dari perobatan gratis sampai pendidikan gratis, langsung diperoleh.
"Dulu memang untuk pelayanan kesehatan bagi warga kurang mampu, itu harus mengurus surat pengantar mulai dari RT, RW, Kelurahan dan lain-lain. Tapi sekarang, cukup dengan KTP dan KK," ujar Wakil Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, di Jakarta, Jumat (7/12).
Selain itu, pelayanan pengobatan gratis tersebut, tidak hanya diberikan kepada warga kurang mampu. "Jadi walaupun sudah ada program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), tetap kita cover seluruh masyarakat. Baik itu yang mampu atau tidak. Hanya saja memang pelayanan yang diberikan, pelayanan kelas tiga," katanya.
Program lain, Pemkot Tangerang menurut Arief, saat ini juga tengah mengembangkan program baru yang disebut dengan single I'd number. Artinya tidak hanya terkait kesehatan dan pendidikan semata, namun semua kebutuhan pelayanan nantinya cukup dijawab hanya dengan sebuah KTP. Langkah memangkas birokrasi ini dilakukan, sebagai wujud komitmen pemkot yang menyadari betul, mereka ada untuk melayani masyarakat.
Arief rupanya tidak hanya asal ngomong. Terbukti lewat terobosan inovasi-inovasi yang dilakukan tersebut, Kota Tangerang terpilih sebagai salah satu dari empat daerah di Indonesia yang meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2012. Mereka dinilai paling inovatif dari 108 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, untuk kategori pelayanan publik.
"Nilainya tidak ada angka 100 atau 90. Jadi tim independen memberikan penilaian terkait dengan terobosan yang ada. Walau begitu, Kemendagri tentu akan selalu melakukan evaluasi dan memberi dorongan agar dapat lebih baik lagi," ungkap Sekretaris Jenderal Kemendagri, Diah Anggraeni, sesaat setelah memberi penghargaan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prijanto Setuju Publik Ikut Bahas Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi