Berpartisipasi di ICCR 2023, CBI Berkomitmen Kembangkan Inklusi Keuangan

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 12:09 WIB
CBI turut berpartisipasi dalam event ICCR 2023, dan berkomitmen kembangkan inklusi keuangan. Foto: CBI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) Credit Bureau Indonesia (CBI) berpartisipasi dalam International Committee on Credit Reporting (ICCR) 2023, Nusa Dua, Bali, pada 24-26 Oktober.

Acara yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Regional Consulting Group ini mempertemukan para pemimpin dan pakar dalam bidang pelaporan kredit dan teknologi keuangan dari seluruh dunia.

BACA JUGA: Tingkatkan Penilaian Risiko Kredit, Atome Berkolaborasi dengan CBI

Dalam acara itu, Direktur Teknologi Informasi CBI Rawuh Ivan Irawan menyampaikan pandangannya terkait "Penggunaan data alternatif dalam Credit Reporting menjadi makin relevan dalam kondisi terbatasnya cakupan data kredit.

Menurut Ivan Irawan, di Indonesia data kredit baru dapat mencakup sekitar 70% dari populasi yang membutuhkan akses pembiayaan. Data Alternatif ini meliputi data utilitas, Telco, data rental, verikasi penghasilan, e-commerce, investasi dan lain-lain.

BACA JUGA: CBI Dukung Kolaborasi dalam Sektor Jasa Keuangan Berkelanjutan

"Data ini dapat menjadi informasi yang berharga terhadap calon debitur yang belum memiliki data kredit, atau memiliki data kredit yang amat terbatas," ujar Ivan Irawan, dalam keterangannya, Sabtu (28/10).

Namun, dia mengingatkan bahwa penggunaan data alternatif ini membawa risiko-risiko tertentu, seperti risiko akurasi, kualitas, legalitas, privasi, dan kepatuhan.

BACA JUGA: Gandeng CBI, WOM Finance Tingkatkan Kualitas Manajemen Risiko

Integrasi data alternatif dengan data kredit yang ada juga menjadi tantangan tersendiri, sehingga monitoring yang lebih intensif perlu dilakukan untuk memastikan kinerja informasi yang dihasilkan dari data alternatif.

"Implementasi UU PDP menjadi tambahan pekerjaan rumah bagi Biro Kredit untuk memastikan keabsahan penggunaan data alternatif sehingga dibutuhkan transparansi terkait sumber data dan consent pemilik data," tegasnya.

Irawan juga menyoroti pentingnya kerja sama dari berbagai pihak terkait, termasuk regulator. Menurutnya dukungan dari seluruh pihak terkait dibutuhkan dalam mencapai tujuan utama penguatan Credit Report, yakni memperluas inklusi keuangan, memberikan akses pembiayaan bagi semua segmen, baik yang bankable maupun yang masih unbankable.

Even ICCR 2023 terbukti menjadi platform dinamis dan penuh wawasan bagi CBI untuk berbagi pengetahuan, mendapatkan wawasan berharga, dan terlibat dalam percakapan produktif dengan pemimpin industri lainnya.

"Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran gagasan mengenai penggunaan data alternatif yang bertanggung jawab dalam pelaporan kredit," ungkapnya.

Sementara itu, Agus Subekti Direktur Utama CBI mengatakan ICCR Asia Pacific Regional Consultative Group 2023 adalah pertemuan luar biasa.

"Penggunaan data alternatif telah berkembang dengan cepat, dan penting bagi CBI untuk menjaga keselarasan antara inovasi dan inklusi keuangan," kata Agus.

Kehadiran CBI dalam ICCR 2023 memperkuat komitmennya untuk praktik pelaporan kredit yang bertanggung jawab dan aman, mengembangkan inklusi keuangan sambil tetap menjunjung tinggi standar tertinggi dalam hal privasi dan keamanan data.

"Perusahaan ini terus berperan penting dalam pengembangan dan inovasi pelaporan kredit di Indonesia dan sektor keuangan secara lebih luas," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler