Berpesan kepada PM Israel, Rabi Yehuda Tegaskan Zionisme Bukan Ajaran Yahudi

Selasa, 26 Mei 2020 – 11:11 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Times of Israel

jpnn.com, TEHRAN - Pemuka umat Yahudi di Iran Rabi Yehuda Gerami mengirim pesan berbahasa Ibrani untuk kaum zionis, terutama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Menurut dia, zionisme bukan representasi ajaran Yahudi.

Rabi Yehuda menyampaikan itu saat tampil di stasiun televisi Iran pada perayaan Hari al-Quds, Jumat lalu (22/5). “Kami, umat Yahudi Iran, ingin mengirim pesan ini untuk zionis, pertama dan utamanya kepada Netanyahu," ujar Rabi Yehuda.

BACA JUGA: Foto-foto Salat Idulfitri di Berbagai Negara: Ada Umat Islam di Negeri Yahudi

Lebih lanjut Rabi Yehuda menuding Bibi -panggilan Benjamin Netanyahu- maupun pendukung zionisme hanya mewakili ide gerakan politik yang bertentangan dengan gagasan, nilai-nilai suci dan agama Yahudi. “Ketahuilah bahwa kalian para zionis tidak mewakili yudaisme ataupun orang-orang Yahudi,” sambung Rabi Yehuda.

Oleh karena itu Rabi Yehuda mengutuk agresi zionis dan meminta dunia mengetahui perbedaannya dengan ajaran Yahudi. “Ada perbedaan besar antara ajaran Yahudi dengan zionisme,” katanya.

BACA JUGA: Survei Oxford Ungkap 1 dari 5 Warga Inggris Yakini Corona Hasil Konspirasi Yahudi

Saat ini terdapat sekitar 8.000 umat Yahudi di Iran. Namun, mereka hidup di bawah bayang-bayang tuduhan spionase dan loyalitas ganda.

Para pemimpin komunitas Yahudi di Iran sudah sejak lama menekankan perbedaan antara yudaisme dengan zionisme. Tujuannya adalah menjauhi Israel, sekaligus mencegah umat Yahudi di Iran menjadi kelompok masyarakat kelas dua.

Beberapa waktu lalu Rabi Yehuda mengunjungi rumah mendiang Letjen Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds guna menyampaikan belasungkawa dari komunitas Yahudi Iran. Rabi Yehuda dalam kunjungannya menyatakan bahwa Soleimani merupakan seorang martir.

Menurut Rabi Yehuda, para martir memilih jalan keadilan. Para martir juga memerangi kejahatan.

“Mereka menjadi martir untuk melindungi yang terdindas. Semua agama monoteis menghormati kenangan para martir,” katanya Januari lalu saat mengomentari Soleimani yang meninggal akibat serangan pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak.(jpost/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler