JAKARTA - Cerita tentang perjalanan cinta anak manusia memang tidak akan habis untuk dieksplorasi. Selalu saja ada bumbu yang bisa ditambahkan untuk membuat kisah tersebut semakin sentimental.
Seperti dalam Refrain. Film yang diadaptasi dari buku berjudul sama itu menghadirkan Niki dan Nata. Mereka bersahabat, jatuh cinta, sempat berpisah, namun akhirnya disatukan kembali oleh kesukaan kepada musik.
Film yang diadaptasi dari novel karya Winna Efendi itu melibatkan Afgan Syahreza (sebagai Nata) dan Maudy Ayunda (sebagai Niki). Menurut Winna, filosofi Refrain berasal dari arti kata itu sendiri, yaitu berpulang.
Seperti kehidupan Nata yang diceritakan suka musik dan menyanyi, kemudian pergi ke luar negeri untuk mendalami musik. Demikian juga, cintanya yang kemudian kembali kepada Niki.
"Semua pada akhirnya akan berpulang. Seperti lirik lagu yang dibawakan Afgan di film itu. Kehidupan Nata yang kemudian berpulang kepada hati Niki. Juga kecintaannya kepada musik yang membawanya ke Wina," ujar Winna setelah premier film Refrain di fX-Sudirman, Jakarta, kemarin (14/6).
Dalam film yang akan di putar di bioskop mulai 20 Juni 2013 itu, ada adegan yang diambil di Wina, Austria. Cerita tersebut tidak ada dalam novel. Namun, menurut penulis skenario Haqi Ahmad, scene itu dimunculkan untuk mendukung cerita.
Wina terkenal sebagai kota tempat musisi Mozart menutup mata. Dalam film, karakter Nata adalah pemuda yang memutuskan untuk bersekolah musik di Wina selepas SMA.
Menurut sutradara film tersebut, Fajar Nugros, dirinya sempat kebingungan ketika disodori novel itu. Sebab, tidak ada konflik yang hebat dalam cerita tersebut. Misalnya, latar belakang keluarga yang berantakan atau semacamnya.
Namun, cerita cinta yang disajikan sangat menyentuh. Tapi, yang lebih penting, adanya karakter Niki yang sangat ceria. Dia pun setuju menggarap asal film tersebut ditujukan untuk remaja.
"Menurut saya, jika ditonton usia yang tepat, film ini akan menjadi luar biasa. Kisah cinta yang berlebihan tanpa perlu memikirkan masalah lain dulu itu cocok untuk remaja. Makanya, saya pilih Maudy untuk film ini," ujarnya.
Setelah itu, Fajar mengajak Maudy berdiskusi untuk memilih pemeran Nata. Pilihan jatuh kepada penyanyi ganteng berlesung pipit Afgan.
Maudy mengatakan, adegan yang paling berkesan untuknya adalah saat harus berjalan tanpa alas kaki ketika pulang prom night. Adegan diambil jam 05.00 di kawasan Sudirman.
"Waktu itu saya baru bangun tidur di mobil. Jam 5 pagi aku harus jalan nyeker (tanpa alas kaki, Red) di jalanan yang setengah basah. Itu berkesan banget," tutur cewek yang namanya kian dikenal sejak bermain dalam film Perahu Kertas itu.
Selain Nata dan Niki, ada satu karakter yang diceritakan, yaitu Annalise (diperankan oleh Chelsea Elizabeth Islan) yang datang kemudian menjadi sahabat Nata dan Niki. Chelsea adalah pendatang baru di dunia film.
Dia mengatakan, ini adalah akting pertamanya. Saat ini gadis kelahiran Amerika itu kelas XII SMA Bina Nusantara. Chelsea adalah adik kelas Maudy yang diajak untuk casting film ini.
"Dari kecil aku terbiasa dengan dunia teater. Jadi tidak terlalu sulit. Pertama ikut film ini karena ditawari sama mamanya Maudy. Kebetulan karakter Annalise di situ mirip dengan aku," tutur gadis penyuka fotografi itu.
Produser film ini, Ody Mulya Hidatyat, terlihat sangat antusias dengan diangkatnya novel Refrain menjadi sebuah film drama remaja. Dia mengharapkan film tersebut akan selaris novelnya yang sudah dicetak ulang 16 kali. "Semoga bisa sesukses Cinta Brontosaurus," kata Ody. (yas/c4/any)
Seperti dalam Refrain. Film yang diadaptasi dari buku berjudul sama itu menghadirkan Niki dan Nata. Mereka bersahabat, jatuh cinta, sempat berpisah, namun akhirnya disatukan kembali oleh kesukaan kepada musik.
Film yang diadaptasi dari novel karya Winna Efendi itu melibatkan Afgan Syahreza (sebagai Nata) dan Maudy Ayunda (sebagai Niki). Menurut Winna, filosofi Refrain berasal dari arti kata itu sendiri, yaitu berpulang.
Seperti kehidupan Nata yang diceritakan suka musik dan menyanyi, kemudian pergi ke luar negeri untuk mendalami musik. Demikian juga, cintanya yang kemudian kembali kepada Niki.
"Semua pada akhirnya akan berpulang. Seperti lirik lagu yang dibawakan Afgan di film itu. Kehidupan Nata yang kemudian berpulang kepada hati Niki. Juga kecintaannya kepada musik yang membawanya ke Wina," ujar Winna setelah premier film Refrain di fX-Sudirman, Jakarta, kemarin (14/6).
Dalam film yang akan di putar di bioskop mulai 20 Juni 2013 itu, ada adegan yang diambil di Wina, Austria. Cerita tersebut tidak ada dalam novel. Namun, menurut penulis skenario Haqi Ahmad, scene itu dimunculkan untuk mendukung cerita.
Wina terkenal sebagai kota tempat musisi Mozart menutup mata. Dalam film, karakter Nata adalah pemuda yang memutuskan untuk bersekolah musik di Wina selepas SMA.
Menurut sutradara film tersebut, Fajar Nugros, dirinya sempat kebingungan ketika disodori novel itu. Sebab, tidak ada konflik yang hebat dalam cerita tersebut. Misalnya, latar belakang keluarga yang berantakan atau semacamnya.
Namun, cerita cinta yang disajikan sangat menyentuh. Tapi, yang lebih penting, adanya karakter Niki yang sangat ceria. Dia pun setuju menggarap asal film tersebut ditujukan untuk remaja.
"Menurut saya, jika ditonton usia yang tepat, film ini akan menjadi luar biasa. Kisah cinta yang berlebihan tanpa perlu memikirkan masalah lain dulu itu cocok untuk remaja. Makanya, saya pilih Maudy untuk film ini," ujarnya.
Setelah itu, Fajar mengajak Maudy berdiskusi untuk memilih pemeran Nata. Pilihan jatuh kepada penyanyi ganteng berlesung pipit Afgan.
Maudy mengatakan, adegan yang paling berkesan untuknya adalah saat harus berjalan tanpa alas kaki ketika pulang prom night. Adegan diambil jam 05.00 di kawasan Sudirman.
"Waktu itu saya baru bangun tidur di mobil. Jam 5 pagi aku harus jalan nyeker (tanpa alas kaki, Red) di jalanan yang setengah basah. Itu berkesan banget," tutur cewek yang namanya kian dikenal sejak bermain dalam film Perahu Kertas itu.
Selain Nata dan Niki, ada satu karakter yang diceritakan, yaitu Annalise (diperankan oleh Chelsea Elizabeth Islan) yang datang kemudian menjadi sahabat Nata dan Niki. Chelsea adalah pendatang baru di dunia film.
Dia mengatakan, ini adalah akting pertamanya. Saat ini gadis kelahiran Amerika itu kelas XII SMA Bina Nusantara. Chelsea adalah adik kelas Maudy yang diajak untuk casting film ini.
"Dari kecil aku terbiasa dengan dunia teater. Jadi tidak terlalu sulit. Pertama ikut film ini karena ditawari sama mamanya Maudy. Kebetulan karakter Annalise di situ mirip dengan aku," tutur gadis penyuka fotografi itu.
Produser film ini, Ody Mulya Hidatyat, terlihat sangat antusias dengan diangkatnya novel Refrain menjadi sebuah film drama remaja. Dia mengharapkan film tersebut akan selaris novelnya yang sudah dicetak ulang 16 kali. "Semoga bisa sesukses Cinta Brontosaurus," kata Ody. (yas/c4/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketagihan Lantaran Uji Coba Berhasil
Redaktur : Tim Redaksi