Bersaing dengan Manusia Setengah Salmon

Rabu, 29 Februari 2012 – 08:07 WIB
Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

MEROKETNYA penjualan buku Dahlan Iskan hanya bisa disaingi karya terbaru Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon (MSS). Tapi, keduanya tentu tak bisa diukur dengan parameter yang sama. Sebab, berbeda kategori: MSS fiksi, sedangkan Dua Tangis dan Ribuan Tawa (serta karya-karya Dahlan lainnya) nonfiksi.

Menurut Assistant Marketing Communication Manager Penerbit Gramedia Budiyana, tabiat dua jenis kategori itu berbeda. Oplah buku-buku pop seperti tulisan Raditya Dika dan Arief Muhammad (penulis buku Poconggg Juga Pocong) biasanya melambung saat awal diluncurkan, tapi anjlok beberapa waktu kemudian. Sementara itu, buku-buku tulisan Dahlan, kata dia, meroket mulai awal diterbitkan dan akan tetap stabil sesudah itu.

Buku karya menteri BUMN tersebut dalam waktu dekat diperkirakan juga menyalip suksesnya penjualan buku Merry Riyana berjudul Mimpi Sejuta Dollar. Saat ini, penjualan buku tersebut sudah mencapai 30 ribu eksemplar. Tapi, larisnya buku Merry didukung banyak faktor.

Di antaranya, Merry sangat aktif memopulerkan buku tersebut. Dia melakukan promo di akun Twitter-nya dan mem-follow balik siapa pun yang mem-follow dia. Dia juga mengirimi e-mail pembaca bukunya satu per satu.

Dahlan, kata Budi, jelas tak bisa seperti Merry yang aktif memasarkan bukunya. Selain karena supersibuk, Dahlan tidak terlalu mau disibukkan dengan "berdagang" buku.

Bahkan, meeting terkait penerbitan buku pun hanya dilakukan sekali. Itu pun tidak sampai sejam! "Pak Dahlan biasa-biasa saja, bukunya sudah laris. Apalagi kalau dia sampai proaktif promo," katanya.

Larisnya penjualan Dua Tangis membuat penerbit semakin bergairah untuk menerbitkan semua tulisan Dahlan. Pilihan kedua jatuh pada Ganti Hati. Sekitar sepuluh hari lalu, buku Ganti Hati diterbitkan. Hanya dalam dua pekan, sudah terjual 3 ribu eksemplar. Padahal, buku tersebut pernah diterbitkan pada 2007 oleh JP Books dan sukses besar.

Gramedia, kata Budi, saat ini sedang menyiapkan buku ketiga. Temanya tentang kisah kesehatan salah seorang rekannya yang terkena penyakit berat. Gramedia sangat bergairah mengingat suksesnya penjualan dua buku bapak dua anak itu.

"Saya yakin, apa saja yang ditulis Pak Dahlan pasti laku. Orang terkesan dengan kesederhanaannya. Pernah beliau ke Gramedia, tidak ada protokoler, tidak ada pengawalan. Sampai satpam bingung, ini mana Pak Menterinya? Ternyata sudah pulang," ungkap Budi lantas terkekeh.

Untuk Ganti Hati, dia yakin penjualannya akan ikut terkerek dengan model active selling yang akan digencarkan toko buku Gramedia. "Ganti Hati akan mengejar Dua Tangis dan Ribuan Tawa," katanya. (aga/dim/c5/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Bukti TNI Perangi Preman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler