jpnn.com, JAKARTA - Kancah musik Malang tidak pernah kehabisan band-band potensial.
Meski terkenal sebagai penghasil band grindcore atau metalcore, Malang juga mampu melahirkan grup musik dengan genre lain.
BACA JUGA: Pusakata Masukkan Unsur Bugis dalam Lagu Namamu Kueja Pelan-pelan
Salah satu band Malang yang sempat mencuri perhatian yaitu Youngster City Rockers.
Band ska punk yang terbentuk 2004 itu pernah merilis single Hujan lewat DoggyHouse Records pada Juli 2017.
BACA JUGA: Kolaborasi Terbaru San Holo dengan Chet Porter
Namun, Youngster City Rockers tidak bertahan lama hingga akhirnya lenyap antah-berantah.
Vokalis Youngster City Rockers, Luki, kemudian membentuk grup baru bernama Slowright.
BACA JUGA: Cari Gitaris, Cak Sodiq Ingin Dirikan Band Cewek
Slowright didirikan Luki (vokal, gitar) bersama Jono (drum), dan Raja (gitar) yang mengajak kawan nongkrong lainnya yaitu Aria Hadi (trombon), Baihaqi (trompet), serta Peter Rahadi (bass).
Berdiri pada 10 Oktober 2020, Slowright mulai intens membuat lagu untuk dijadikan album.
Slowright sempat merilis lagu berjudul Satu yang mendapat respons sangat bagus.
Pada 13 Maret 2021 lalu, band asal Malang itu berlabuh di Warung Heru, Yogyakarta milik Heru vokalis Shaggydog.
Mereka bermufakat untuk merilis single baru Slowright lewat label milik Shaggydog, DoggyHouse Records.
Slowright dalam waktu dekat akan meluncurkan single terbaru berjudul Jejak.
Lagu tersebut mengusung musik ska punk dibumbui sentuhan dub.
Dari segi lirik, Slowright mengajak pendengar untuk tetap tenang karena mereka yakin tidak ada badai yang tidak berlalu, tidak ada perih yang tidak terobati.
"Badai yang menghantam pasti berlalu. Dan aku berdiri menatap ke langit. Melawan semua bayangan," sepenggal lirik Jejak dari Slowright.
Bekerjasama dengan DoggyHouse Records, Slowright melepas lagu Jejak pada 4 Juni 2021 mendatang.
Slowright juga bakal menggelar peluncuran single tersebut pada 9 Juni di Malang dilanjutkan dengan East Java Tour mulai 12 Juni hingga 3 Juli 2021 melewati Pandaan, Sidoarjo, Surabaya, Madiun, Ponorogo, dan Jember. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra