Bersama Jokowi, BAZNAS Serahkan Bantuan ke Pengungsi Myanmar

Minggu, 28 Januari 2018 – 22:05 WIB
Presiden Jokowi dan Baznas saat memberikan bantuan untuk pengungsi di Myanmar. Foto: Humas Baznas

jpnn.com - Setelah melewati perjuangan panjang, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil menyerahkan bantuan untuk pengungsi Myanmar bersama Presiden Jokowi.

"Alhamdulillah setelah melalui proses yang tak kenal lelah dan semangat pantang menyerah, bantuan BAZNAS bisa disalurkan bersamaan dengan penyerahan donasi masyarakat Indonesia untuk pengungsi Myanmar oleh Presiden Jokowi," ujar Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA, dalam konferensi pers melalui video conference dari lokasi pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, Minggu (28/1).

BACA JUGA: Dukung Aksi Palestina, BAZNAS Kerahkan Tenaga Medis

Mantan Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Nasional ini memaparkan, setelah sekian lama para pengungsi berada di kamp, problem medis masih menjadi permasalahan utama.

Untuk itu, BAZNAS bekerja sama dengan Central of Zakat Management (CZM) di bidang kesehatan, pendidikan dan sarana prasarana seperti pengadaan 200 unit panel surya (solar cell).  Di samping itu, juga donasi untuk kebutuhan kedaruratan seperti selimut, terpal dan pakaian.

BACA JUGA: Bank Muamalat Gandeng BAZNAS Berdayakan Para Mustahik

"Bantuan yang sudah ada selama ini, belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah kesehatan. Ini berkenaan dengan jumlah pengungsi yang mencapai jutaan. Mereka masih berdatangan ke cakupan wilayah yang luas dan tersebar di perbatasan Myanmar-Bangladesh," katanya.

Terkait hal ini, kata Bambang, bantuan kesehatan yang dikerjasamakan BAZNAS dan CZM, adalah 2 mobil klinik dan 1 mobil operasional. "Diharapkan dengan fasilitas tersebut, para pengungsi yang jauh dan terpencil dapat dilayani dengan baik dan cepat," ucapnya.

BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Bantu Progam UMKM Melalui Baznas

Di samping itu, lanjut Bambang, posko kesehatan CZM yang sebelumnya hanya tiga, ditambah dua unit dengan pembiayaan sepenuhnya oleh BAZNAS.

"Untuk pendidikan, BAZNAS juga sedang menjajaki kolaborasi dengan CZM. Sebab, sangat banyak anak-anak usia belajar di kamp, dan CZM sendiri sudah membuka sekolah darurat untuk pendidikan agama dan pengajian Al-Quran di 35 titik yang hanya mampu menampung sekitar 1.750 murid," tandasnya. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesehatan Ribuan Pengungsi Rohingya Memburuk di Perbatasan


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler