jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjadi tokoh yang menerima pelari yang membawa obor api abadi Mrapen di Jalan HBR Motik, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (23/5).
Wakil Bendahara Umum PDI Perjuangan Rudianto Tjen, Ketua DPP PDI Perjuangan Wiryanti Sukamdani, serta anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti dan Putra Nababan tampak menemani Hasto menyambut pembawa obor.
BACA JUGA: Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon
Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Hendrar Prihadi atau Hendi dan Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito atau Bung Klutuk juga terlihat menemani Hasto.
Diketahui, rombongan pembawa obor api abadi Mrapen tiba di kawasan Kemayoran sekitar 16.30 WIB dengan dikawal anggota kepolisian.
BACA JUGA: Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asyari, Konon Ada Bukti Percakapan Agak Sensitif
Ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan juga menyambut meriah rombongan pembawa obor api Mrapen sembari menyanyikan himne parpol berlambang Banteng moncong putih.
Perwakilan rombongan pembawa Obor Api Perjuangan pun menyerahkan kepada Hendi sebagai simbol telah tiba di Jakarta untuk diserahkan ke Hasto.
BACA JUGA: Bobby Nasution Masuk Gerindra, Hasto PDIP Bilang Begini
Kemudian, Hasto bersama rombongan kader dan simpatisan PDI Perjuangan berlari menuju lokasi Rakernas V di Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta.
Adapun, jarak dari lokasi penyambutan rombongan di Kemayoran menuju Ancol berjarak kurang lebih 5 kilometer.
Hasto bersama rombongan kemudian sampai di arena Rakernas V PDIP, untuk menyerahkan obor api abadi kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun.
PDI Perjuangan bakal melaksanakan Rakernas V Partai pada 24-26 Mei 2024 mendatang di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.
PDI Perjuangan mengambil tema Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang dengab subtema Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan