jpnn.com, GARUT - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria akan melepas secara simbolis ekspor kopi asli Cikajang, Garut ke Belanda.
Komoditi yang diekspor itu salah satu hasil dari program One Village One CEO (OVOC-IPB) berkolaborasi dengan Desa Sejahtera Astra.
BACA JUGA: Ini Cara Kemendag Meningkatkan Ekspor Nonmigas di Masa Pandemi
Acara yang digelar di Koperasi Sari Buah Kopi, Kampung Mekarsari, Cikajang ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) dan Bupati Garut Rudi Gunawan.
“Kopi Cikajang Garut ini adalah salah satu produk unggulan hasil kolaborasi dengan petani milenial kabupaten Garut," ujar Arif Satria, Rabu (2/3).
BACA JUGA: Pakar IPB Minta BPOM Perlu Kaji Pelabelan Kemasan Pangan Lain
Selain pelepasan ekspor kopi, agenda ini juga sekaligus menjadi momentum penyerahan bantuan sarana produksi kepada petani milenial Jawa barat. Sekaligus peluncuran program Kebun Karbon Produktif Astra bersama Fakultas Kehutanan dan Lingkunan IPB.
Salah satu tujuan utama program baru ini adalah pemanfatan lahan terlantar untuk ditanami pohonan kehutana dan buah-buahan. Harapannya program ini mampu menyerap secara efektif emisi karbon di udara.
BACA JUGA: Reuni Perak IPB Angkatan 33 Tan96uh Tebar Beasiswa hinga Pemberdayaan Desa
Arif juga menuturkan sinergi dan kolaborasi perlu dilakukan untuk mewujudkan pertanian yang maju dan sejahtera. Oleh karena itu, bersama PT Astra International Tbk, Kementerian Koperasi dan UMKM, dan Pemprov Jabar, juga pemkab Garut, program ini diharapkan bisa menjadi salah satu kekuatan pengembangan potensi perekonomian desa yang berbasis teknologi.
"Sebab, jika dibiarkan begitu saja, pertanian akan menjadi sebuah beban. Namun apabila diberdayakan dengan percepatan dengan teknologi canggih maka akan menjadi kekuatan bagi desa dan bangsa," kata Arif.
Lebih lanjut Arif juga menuturkan, untuk bisa menciptakan hasil kopi yang baik, IPB juga terus melakukan peningkatkan kapasitas SDM melalui berbagai pelatihan seperti sekolah kopi. Di dalamnya meliputi teknik budidaya, pengolahan, dan pemasaran produk, serta kursus dasar sebagai barista kopi.
"Kami akan terus melakukan pendampingan melalui adopsi inovasi dan teknologi tepat guna seperti program Microlot Project 90 plus untuk meningkatkan kualitas kopi, sehingga kopi dari hasil binaan IPB dan ASTRA ini berhasil menjadi juara 3 kontes kopi spesialti Indonesia untuk kategori Arabica natural," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, IPB juga memberikan bantuan sarana produksi (green house) yang dilengkapi dengan system control cerdas (CROP HERO) yang merupakan Karya mahasiswa IPB untuk monitoring dalam proses pengeringan meliputi parameter suhu, kelembaban, dan kadar air kopi serta bantuan lainnya, seperti bibit kopi unggul untuk masyarakat, khususnya mitra binaan.
"Dalam program ini ada asistensi kepakaran oleh dosen-dosen IPB dan pendampingan Mahasiswa sebagai CEO dalam rangka mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sekaligus memberikan penguatan kelembagaan usaha BUMDESMA dan Koperasi, serta fasilitasi pemasaran produk baik melalui online maupun offline," jelasnya.
Dalam agenda tersebut, digelar juga peluncuran program Wiratani Bangun Desanya (Wibasa) yang merupakan salah satu program unggulan Himpunan Alumni IPB.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich