jpnn.com, JAKARTA - Kemauan dan semangat menjadi kunci dalam menghadapi situasi kritis saat ini. Bagaimanapun tetanggalah yang akan menjadi saudara terdekat ketika terjadi hal-hal yang bersifat darurat.
Apalagi di tengah segala pembatasan dan keterbatasan. Pengelolaan gugus tugas yang optimal dapat menjadi model penanganan Covid di lingkup perumahan atau pemukiman.
BACA JUGA: Kemungkinan Terburuk, COVID-19 Digunakan Sebagai Senjata Dalam Konflik Geopolitik
“Perhatian, kerja sama, dan kepedulian antar warga itu diungkapkan oleh warga Perumahan Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta. Di RW 14 kawasan Jakarta Garden City yang terdiri dari 18 RT dan tak kurang dari 5.000 Kepala Keluarga kekompakan warga tampak begitu nyata. Langkah nyata mereka dapat menjadi model dalam mitigasi menghadapi pandemi,” kata Ketua Gugus Tugas RW 14, Aan Afdi di Jakarta, Minggu (4/7).
Ketua RW 14 Acep Edy Setiawan bersyukur, apa yang telah dilakukan warganya menjadi dorongan dan inspirasi bagi RW lain di lingkungan Kelurahan Cakung Timur.
BACA JUGA: 3 Hakim Agung dan Ratusan Pegawai MA Terinfeksi Covid-19, Ya Tuhan
Ia rajin membagi inisiatif dan langkah nyata tersebut melalui grup jejaring media sosial di lingkup kelurahan. Lingkungan RW lain pun tergerak melihat best practice yang dilakukan warga RW 14. Di tengah situasi yang kritis kesetiakawanan sosial sangat penting.
“Sejak awal pandemi, warga sudah membentuk gugus tugas. Respon warga untuk berpartisipasi sangat tinggi. Setahap demi setahap manajemen gugus tugas dibenahi dan dilengkapi. Kini ada pembagian tugas yang cukup rapi. Ada tim udara yang bertanggung jawab pada sosialisasi melalui media sosial dan basis data warga yang relevan dengan kasus Covid. Ada pula tim darat yang akan menindaklanjuti distribusi logistik dan bantuan evakuasi jika harus ada warga yang dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
BACA JUGA: Sidoarjo Sumbang 60 Persen Plasma Konvalesen Untuk Pasien COVID-19 di Luar Wilayahnya
Salah satu tim medis Gugus Tugas RW 14, Dokter Vina mengungkapkan, setidaknya ada 6 dokter yang tinggal di kawasan JGC ini. Para dokter ini tentu sudah memiliki tugas dan beban tanggung jawab di fasilitas layanan kesehatan yang ada di berbagai tempat.
Namun, dia menambahkan, mereka tetap peduli dan terlibat untuk membantu warga di lingkungannya. Peran tim medis ini tentu saja sangat krusial, di tengah banyaknya warga yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Tidak semua RW memiliki warga berprofesi dokter. Tentu koordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sangat penting. Gugus Tugas di Puskesmas memberikan dukungan dan layanan termasuk ke warga RW 14 JGC. Masyarakatpun dapat memanfaatkan layanan telemedicine yang kini banyak disediakan oleh start-up dan rumah sakit,” ujarnya.
Dia menjelaskan, warga yang terkonfirmasi segera masuk dalam database gugus tugas. Tracing dapat lebih efektif. Isolasi mandiri dalam pantuan tim secara kolektif. Kebutuhan obat-obatan, oxymeter, thermometer dan oksigen diupayakan bersama. Tim medis pun dapat memberikan konsultasi layanan.
Sementara itu, pembina Gugus Tugas RW 14, Muchlas Rowi menerangkan, lingkungan RW di Jakarta baik perumahan maupun perkampungan sama-sama membutuhkan pengelolaan emergency atau kebencanaan dalam menghadapi pandemi ini.
Dalam masa-masa kritis ini Layanan Rumah Sakit sudah sangat padat bahkan sudah di atas kapasitas ketersediaan yang dimiliki. Baik IGD, ruang isolasi Covid, ICU Covid, dan kebutuhan oksigen sangat tinggi.
“Ketika layanan RS dan shelter-shelter penuh maka isolasi mandiri menjadi pilihan yang paling memungkinkan. Kepedulian dan kekompakan warga yang tertata dengan baik akan menyelamatkan nyawa warga. Apa yang sudah dilakukan di RW 14 Cakung Timur atau perumahan JGC ini dapat menjadi benchmark bagi kawasan lainnya,” tutupnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil