jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah peserta tes PPPK guru 2021 yang memiliki sertifikasi pendidikan atau Serdik mengaku ketakutan menghadapi tes beberapa hari ke depan.
Terlebih lagi, guru honorer yang sudah ikut tes PPPK guru 2021 hari pertama dan kedua mengeluhkan butir soalnya susah.
BACA JUGA: Ini Jadwal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap I, Ada 2 Kesempatan Lagi
"Saya, kok jadi takut, ya, sekarang. Padahal saya nanti tes 16 September," kata Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati kepada JPNN.com, Selasa (14/9).
Beban Sri makin bertambah karena ini merupakan tes yang kedua.
BACA JUGA: Rocky Gerung Vs Sentul City, Ngabalin: Masa Dia Dungu dengan Urusan Begitu
Pada Februari 2019, Sri sudah ikut tes PPPK. Kemudian bulan ini ikut tes PPPK 2021.
Sri yang sudah mengabdi lebih dari 26 tahun dan memiliki serdik merasa cemas bila hasil tes nanti tidak sesuai harapan. Padahal, untuk peserta berserdik mendapatkan afirmasi 100 persen untuk kompetensi teknis.
BACA JUGA: Testimoni Peserta Tes PPPK Guru 2021, Hasil tak Sesuai Harapan, Guru Honorer Menangis
"Perasaan saya sekarang seperti ser-seran. Saya benar-benar stres, dihantui bayangan buruk pada seleksi PPPK 2019," ujar Sri.
Dudi Abdullah, pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut juga tidak kalah cemas.
Walaupun punya serdik, guru honorer itu tetap khawatir karena formasi di daerahnya hanya 196. Sementara pelamarnya ada delapan ribuan.
"Ini saingannya honorer nonkategori yang masih muda-muda. Di tempat saya paling banyak guru honorer muda daripada yang di atas 35 tahun," keluhnya.
Dia khawatir guru honorer muda akan mendominasi kelulusan tes PPPK guru 2021 walaupun mereka tidak ada kebijakan afirmasi PPPK.
Sama seperti Sri, Dudi juga gagal dalam tes PPPK 2019. Saat itu dia hanya terpaut dua poin.
BACA JUGA: Kalimat Elite PDIP untuk Gibran bin Jokowi: Enggak Usah Mikir ke Jakarta
"Saya sudah pasrah ini untuk tes besok (15/9). Jika gagal berarti harus ikut tahun depan lagi karena saya yakin 196 formasi akan terisi di tes PPPK guru 2021 tahap satu," tandas Dudi. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad