Bersih-Bersih Tak Harus Ribut-Ribut

Dradjad Sarankan Dahlan Jaga Akurasi Laporan

Jumat, 23 November 2012 – 20:20 WIB
JAKARTA - Dugaan pemerasan terhadap BUMN yang dilakukan oleh anggota DPR diharapkan tidak membuat masyarakat antipati terhadap para wakil rakyat. Mantan anggota DPR RI yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H Wibowo menyatakan, masih banyak anggota DPR yang idealis dan berperilaku baik.

"Percayalah, masih banyak anggota DPR yang idealis dan mendukung gerakan bersih-bersih itu. Kalau ada oknum anggota DPR nakal, hukum dia. Tapi jangan bakar DPR seolah-olah semua anggota DPR dan politisi adalah penjahat," kata Dradjad di Jakarta, Jumat (23/11).

Selain itu Dradjad juga menyarankan Dahlan untuk bisa menjaga akurasi laporan. Ia mencontohkan kader PAN di DPR yang sempat diduga memeras BUMN, yakni Mohammad Ichlas El Qudsi. Akibat dituduh memeras BUMN, Ichlas yang biasa dipanggil dengan nama Micel itu seolah sudah menjadi terpidana dari tudingan yang sama sekali tak terbukti.

Dradjad mengakui, tudingan terhadap Micel yang kini duduk di Komisi XI DPR itu memang sudah direvisi dan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga sudah minta maaf. Meski demikian, lanjutnya, keluarga Micel tetap masih harus kena imbasnya.

"Sudah banyak korban yang tidak bersalah. Istri dan anak-anak saudara Micel selama berhari-hari menjadi terpidana di masyarakat karena ayahnya divonis sebagai pemeras. Walaupun sudah diralat, namun damage has been done. Luka psikologis yang dialami Micel dan keluarganya sangat menyakitkan," ucapnya.

Dradjad juga mencontohkan tudingan atas anak buahnya, Muhammad Hatta yang juga dilaporkan karena diduga memeras saat pertemuan antara Komisi XI DPR dengan Direksi Merpati pada 1 Oktober 2011. Dradjad menjamin anak buahnya itu punya alibi untuk menangkis tudingan Dahlan.

"Saudara Charlie (panggilan Hatta,red) sudah membantah. Dia punya bukti foto lengkap dengan tanggal, jam, hingga menitnya. Bahwa saat pertemuan Komisi XI dengan Direksi Merpati, saudara Charlie sedang menjadi pembicara sosialisasi UU OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di sebuah kota di Jawa Tengah," ucap Hatta.

Karenanya Dradjad menyarankan Dahlan untuk benar-benar akurat dalam membuat laporan. "Lakukan cek dan ricek dan jaga akurasi. Karena efeknya dirasakan oleh orang banyak," ucapnya.

Dradjad yang pernah duduk di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR periode 2004-2009 itu menambahkan, sebenarnya dalam upaya mencegah kongkalikong tidak perlu memunculkan kegaduhan di publik. Ia mencontohkan Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I, Sugiharto juga pernah melakukan upaya serupa.

Selain itu, sebutnya, para pimpinan bank BUMN yang menjadi mitra kerja Dradjad saat masih duduk di Komisi XI DPR seperti Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri), Sofjan Basyir (Dirut BRI) maupun Gatot Suwondo (Dirut BNI) juga bisa menghindari kongkalikong. "Mereka juga melakukan upaya itu tanpa kegaduhan," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Pasangan Mega-JK Masih Sebatas Wacana

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler