"Soal siapa yang bakal maju dari PDIP untuk Pilpres 2014, kita masih berpegang pada keputusan Rakernas di Bandung. Keputusannya diserahkan kepada Ketua Umum DPP PDIP," kata Puan Maharani, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (23/11).
Saat ini lanjutnya, PDIP hanya fokus mempersiapkan strategi menghadapi Pemilu 2014 mendatang. Hal-hal di luar itu, menurut Puan masih sebatas wacana. Termasuk gagasan memasangkan Megawati dengan Jusuf Kalla. Itu juga sebatas wacana.
Semua wacanakan akan terhenti dengan sendirinya kalau persyaratan untuk mengajukan capres dan cawapres tidak terpenuhi. "Karena itu, PDIP memprioritaskan strategis memenangkan Pemilu Legisatif 2014," tegas Puan.
Menyikapi wacana pasangan Mega-JK diusung PDIP, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menilai hal yang wajar karena JK memiliki popularitas yang memadai.
"Dari sisi elektabilitas partai, PDIP bersaing dengan Golkar. Kalau elektabilitas di Pilpres pesaingnya Bu Mega hanya Pak Prabowo. Sementatra di luar pimpinan partai sampai saat ini yang paling populer Pak JK. Jadi wajar mengapungnya wacana Mega-JK," kata Maruarar Sirait.
Dikatakannya, JK sudah bukan pimpinan parpol lagi namun kekuatan figurnya masih mumpuni dan dipandang sebagai salah satu tokoh potensial untuk Pilpres 2014. "Popularitas Pak JK kan juga bersaing dengan Pak Ical. Saya kira itu bisa dipahami, karena dia punya basis dukungan yang kuat di Indonesia Timur. Dia juga masih punya basis di Golkar," katanya.
Terakhir dikatakannya, PDIP belum memutuskan soal itu. Tapi segala kemungkinan dalam politik bisa terjadi mengingat komunikasi Mega dengan JK sangat baik dan keduanya saling menghargai dan pernah bekerjasama dalam satu tim. "Artinya pemahaman satu karakter sudah pernah bekerjasama dan sangat efektif," imbuh Maruarar Sirait. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Siap Gunakan HMP
Redaktur : Tim Redaksi