jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi Bangsa (FSB) Djunaidi Sahal mendesak pemerintah segera membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurut pria yang karib disapa Bang Djunai itu, penyebaran paham anti-Pancasila dan NKRI sudah sangat meresahkan.
BACA JUGA: Tokoh Lintas Agama Ramaikan Buka Bersama FSB
Selain merongrong Pancasila, paham khilafah yang dicita-citakan HTI juga menimbulkan benturan di masyarakat.
"Para pendiri bangsa sudah menyepakati bahwa Pancasila sebagai dasar negara. Sampai saat ini Pancasila sudah terbukti dan teruji menjadi landasan untuk memparkuat persatuan dan kesatuan serta memelihara kemajemukan. Jangan dirusak lagi," terang Bang Djunai.
BACA JUGA: Konon, Membubarkan HTI Berarti Mengkriminalkan Islam
Dia menambahkan, sistem khilafah sangat bertentangan dengan Pancasila.
"Jelas ini mengancam keutuhan NKRI. Kita harus mewaspadai paham khilafah yang belakangan ini semakin gencar diteriakkan secara terbuka oleh HTI. Melawan gerakan HTI saat ini adalah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.
BACA JUGA: Pembubaran Ormas Butuh Anggaran Rp 5 Miliar
Bang Djunai mengatakan, FSB akan ikut membersihkan paham HTI hingga ke akar-akarnya.
Caranya dengan berusaha merebut masjid-masjid yang selama ini dikuasi oleh HTI.
FSB berencana melakukan kegiatan di lima masjid yang selama ini digunakan HTI untuk beraktivitas.
Lima masjid itu, antara lain, Masjid Abu Hurairah di Jalan Radio Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Masjid Bustanul Huda di Jalan Ancol Selatan, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, dan Masjid Fatahillah di Jalan Sumur Batu Raya, Jakarta Pusat.
Selain itu, FSB akan menggelar kegiatan di Masjid Jami Al Ittihad, Cakung Barat, Jakarta Timur dan Masjid Jami Al-Khair, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Upaya itu kami wujudkan dalam deklarasi bersama jemaah masjid menyatakan sikap untuk menolak keberadaan HTI di Indonesia. FSB akan menggelar kegiatan seperti buka puasa bersama di masjid-masjid, Selasa (20/6) besok," tegas Bang Djunai. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persekusi Marak Akibat Hate Speech Masif di Medsos
Redaktur & Reporter : Ragil