Bertahan Saat Pandemi, UKM Tekstil Solo Manfaatkan Program LPEI

Rabu, 18 Agustus 2021 – 23:04 WIB
CV Pria Tampan, merasa terbantu dengan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM dari LPEI. Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - CV Pria Tampan, merasa terbantu dengan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM dari LPEI.

Hal itu disampaikan oleh Andri Setyawan, CEO dari CV Pria Tampan, UKM ekspor batik asal Solo saat Webinar ‘UMKM Naik Kelas dengan Ekspor Berkelas’, yang diselenggarakan bersama oleh DJKN Kementerian Keuangan RI dan LPEI, pada 12 Agustus lalu.

BACA JUGA: Sindir Nikita Mirzani, Kiki The Potters: Bacotnya Besar Sekali, Mending Bayar Cicilan Bulan ini

"Saat ini, baik teman-teman yang baru memulai atau sudah lama menjalankan bisnis, dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19. Sehingga sangat penting untuk tetap optimis dan memiliki pola pikir positif bahwa kami dapat melewati situasi saat ini," ujar Andri.

Selain itu, sambung Andri, pihaknya juga harus memanfaatkan segala bantuan yang diberikan pemerintah.

BACA JUGA: Sempat Terkendala, Pengiriman Logistik iDexpress Sudah Kembali Pulih

"Seperti saya juga telah memanfaatkan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM dari LPEI. Bantuan tersebut sangat membantu kami dalam menjalankan usaha khususnya di tengah situasi seperti ini," tutur Andri.

Optimisme CV Pria Tampan menunjukkan hasil yang positif, yaitu per April 2021, UMKM yang dikelola generasi kedua ini mampu melakukan pengiriman kain batik ke luar negeri sebanyak 7 kontainer atau senilai USD220 ribu, setelah periode sebelumnya hanya 5 kontainer atau senilai USD160 ribu.

BACA JUGA: Menteri Siti Umumkan Para Pemenang Lomba Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021

Selama tiga tahun terakhir, mayoritas negara tujuan dari UKM asal Solo ini adalah Kanada dan Amerika Serikat.

LPEI sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kelas UMKM, tidak hanya melalui aspek finansial, namun juga aspek nonfinansial.

Program-program seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), yaitu program pelatihan rintisan eksportir baru, Desa Devisa yaitu program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing handholding adalah di antaranya.

“Tantangan pandemi tidak menghalangi kami untuk terus menciptakan eksportir baru. Salah satunya dengan program yang kami miliki yaitu memberikan pendampingan sehingga para UKM siap untuk diunggah ke global marketplace. Tercatat 353 produk Indonesia dari berbagai komoditas termasuk tekstil telah diunggah di Alibaba dengan harapan adanya pertemuan dengan buyer pada platform tersebut,” ujar Direktur Pelaksana II LPEI Maqin Noorhadi.

Situasi yang kurang ideal saat ini memang menambah permasalahan yang harus dihadapi oleh pelaku UMKM.

Namun dengan memanfatkan sejumlah keringanan yang diberikan Pemerintah, pelaku usaha diharapkan bisa mempertahankan, bahkan meraih sukses di waktu mendatang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler