jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, memberikan apresiasi kepada generasi muda pemenang Lomba Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2021, sekaligus memperingati Puncak Acara Hari Ulang Tahun RI ke-76.
Lomba Peringatan Hari Lingkungan Hidup yang telah memasuki tahun kedua ini berhasil menjaring banyak peserta, ide, dan juga gagasan dalam upaya perlindungan dan pengelolan lingkungan hidup dan juga pelestarian hutan di Indonesia, yang dicermikan dengan tema Generation Restoration: Reimagine, Recreate, Restore.
BACA JUGA: Sindir Nikita Mirzani, Kiki The Potters: Bacotnya Besar Sekali, Mending Bayar Cicilan Bulan ini
Rangkaian perlombaan HLH tahun 2021 terdiri dari:
1. Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tahun 2021, peserta ditantang untuk memberikan gagasan pemulihan untuk rencana pembangunan Ekoriparian Arboteum Sempaja dan Pemulihan Lahan Rumpin yang terintegrasi Persemaian KLHK Rumpin.
BACA JUGA: Sempat Terkendala, Pengiriman Logistik iDexpress Sudah Kembali Pulih
Jumlah Peserta yang terdaftar sebanyak 379 Peserta dengan latar belakang mahasiswa yang terdiri dari 27 Perseorangan dan 106 kelompok dan berasal dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia dan 1 perguruan tinggi luar negeri.
Berikut daftar pemenang lomba:
BACA JUGA: Market Cap Aset Kripto Kembali Naik Capai USD2 Triliun
- Juara Utama, Tim ITUP dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia untuk Kategori Pemulihan Lahan.
- Juara Favorit Desain, Tim TIGA dari Universitas Udayana dan Universitas Warmadewa untuk Kategori Ekoriparian.
- Juara Favorit Konsep Pemulihan, Tim SERUNI dari IPB University untuk Kategori Pemulihan Lahan.
- Favorit Pemberdayaan Masyarakat, Tim Abimantrana dari Institut Teknologi Sepuluh November untuk Kategori Ekoriparian.
2. Lomba Video Sinematik Lingkungan diikuti oleh 134 peserta yang mengangkat tema terkait dengan kampanye untuk menjadi generasi restorasi dalam upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Juara 1, Tim Draft Kuliah dari Wanagama UGM dengan judul “Semangat Restorasi Wanagama Gunungkidul”.
- Juara 2, Tim Ngabukit Diraini dari Saka Kalpataru Belitung Timur dengan judul “UCA REFORESTATION”.
- Juara 3, Tim A. Alif Rozin Natsir dari UIN Alauddin Makassar dengan judul “Anak Sungai Rammang Rammang”.
3. Lomba Karya Tulis Populer diikuti oleh 326 peserta yang berasal dari 206 pelajar Sekolah Menengah Atas dan 120 pelajar dari Sekolah Menengah Pertama seluruh Indonesia.
Kategori SMP
- Juara 1, Rebecca Manurung dari SMP Kristen Tunas Bangsa - Lippo Cikarang, dengan judul “Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Danau Toba”.
- Juara 2, Naysilla Cahaya Purwandini dari SMP Al Kautsar Malang, dengan judul “Merubah Polusi Sentra Umkm Mebel Menjadi Kreasi Bometasarge (Boneka Media Tanam Serbuk Gergaji)”
- Juara 3, Dimitria Nareswari dari SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, dengan judul “Menjaga Bumi Ala Generasi Muda Masa Kini”.
Kategori SMA
- Juara 1, Sayyidah Fatimah Azzahra dari PKBM Zam-Zam, dengan judul “Lahan Gambut, Superhero Yang Terlupakan”.
- Juara 2, Aulia Nur Zahro & Shofiana Nur Azizah dari MAN 2 Ponorogo dengan judul “Mengubah Wajah Bumi: Penghijauan Dari Rumah”.
- Juara 3, Annisa Amelia Rosa & Azaria Dian Khoirunnisa dari SMA Negeri 02 Semarang dengan judul “Eco Enzyme: Limbah Serbaguna Proteksi Air Bumi”.
“Lomba ini mendapat respons sangat positif dari pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan banyaknya peserta yang menyampaikan hasil karyanya untuk dilombakan. Ini menjadi bukti kondisi pandemi Covid-19 tidak membatasi kreativitas masyarakat untuk memberikan kontribusi yang baik kepada lingkungan dan alam kita," tutur Siti.
Pelaksanaan Lomba Peringatan Hari Lingkungan Hidup diharapkan dapat dilanjutkan di tahun selanjutnya sekaligus menjadi ciri khas bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu, pelaksanaan lomba di tahun selanjutnya bisa menjadi lebih kompetitif dan berkualitas serta bisa menjadi wadah inkubasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
“Tentu kita semua berharap untuk tetap selalu bersemangat dan terus peduli pada permasalahan lingkungan hidup, sebagai bagian kehidupan keseharian dan di antaranya penitng sebagia sistem penopang kehidupan atau life support system yang cukup vital bagi kehidupan manusia," kata Siti.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy