jpnn.com, LONDON - Bagi publik Inggris, Donald Trump adalah bayi yang rewel. Karena itulah mereka menyambut kunjungan presiden Amerika Serikat itu dengan balon kuning dalam wujud bayi berpopok.
”Itu cara kami berkomunikasi dengan Trump dengan bahasa yang dia pahami. Cemoohan,” ungkap Leo Murray dari Blimp Organizer, kelompok yang menggagas dan membuat balon setinggi 6 meter tersebut, kepada CNN.
BACA JUGA: Ulah Trump Bikin KTT NATO Tegang
Masyarakat Inggris tidak salah. Trump memang kontroversial. Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Theresa May di sela jamuan makan malam pada Kamis (12/7), Trump menyentil perempuan 61 tahun itu terkait British Exit alias Brexit.
”Saya sudah memberikan saran kepadanya. Tapi, dia tidak setuju dan malah mengambil jalan yang berbeda,” ujarnya, sebagaimana dikutip The Sun.
BACA JUGA: Inggris Kena Denda Rp 947 Juta Gara-Gara Kaus Kaki
Menurut Trump, kebijakan May soal Brexit bakal memengaruhi hubungan dagang AS dan Inggris. Seharusnya Inggris lebih berani dan menghadapi perdagangan bebas tanpa bayang-bayang Uni Eropa (UE) lagi.
Jika May tak mengubah kebijakannya, Trump tidak akan segan membatalkan kontrak dengan Inggris.
BACA JUGA: Bela Imigran, Wali Kota New York Difitnah Pendukung Trump
Dalam kesempatan tersebut, Trump juga membandingkan May dengan Boris Johnson, menteri luar negeri yang baru mengundurkan diri.
”Saya sedih mendengar dia mundur. Saya berharap dia kembali suatu saat nanti,” kata Trump. Menurut dia, Johnson lebih cocok menjadi PM Inggris ketimbang May.
Terkait Trump Baby yang mengundang perhatian media, suami Melania itu mengkritik Wali Kota London Sadiq Khan. Trump menilai pemimpin 47 tahun tersebut tak becus menjaga kehormatan tamu negaranya.
”Saya sedih melihat negara Eropa ini kehilangan budayanya,” keluh Trump, sebagaimana dilansir Associated Press. (bil/c18/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haru, Donât Look Back In Anger Mengiringi Kesedihan Inggris
Redaktur & Reporter : Adil