Bertato Itu Menyehatkan Lho...

Kamis, 09 Juni 2016 – 11:00 WIB
Foto/ilustrasi: JPNN.Com

jpnn.com - MEMILIKI rajah tubuh atau tato terkadang harus menanggung imbas negatif. Bahkan, tak jarang pemilik tato mendapat cibiran miring.

Namun, memiliki tato tidak selalu merugikan. Bahkan ada manfaatnya secara medis.

BACA JUGA: Inilah Bahan Kimia Berbahaya di Kosmetik Kamu

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Human Biology mengungkap bahwa tato bisa memperkuat respon kekebalan tubuh. Setelah ditato, daya tahan tubuh dalam memerangi infeksi justru meningkat dibanding sebelum bertato.

Temuan itu didasari dari penelitian terhadap sampel air liur dari orang-orang sebelum dan setelah ditato. Para peneliti mencatat banyaknya tato dan lamanya proses membuatnya.

BACA JUGA: Tips Mencegah Infeksi Ragi pada Ms. V

Para ilmuwan kemudian menganalisis sampel dan melihat kadar imunoglobulin A, sebuah antibodi yang melapisi beberapa bagian pencernaan dan sistem pernafasan serta kortisol. Kortisol merupakan hormon stres yang bisa menekan respon kekebalan tubuh.

Temuannya ternyata mengejutkan. Tingkat imunoglobulin A awalnya turun secara signifikan pada mereka yang menerima tato pertama kali karena kortisol naik selama proses pentatoan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Tetapi mereka yang telah memiliki tato sebelumnya justru mengalami penurunan immunoglobulin secara lamban.

BACA JUGA: Agar Tulang Kuat, Cobalah dengan Cara Ini

Para peneliti menyimpulkan bahwa memiliki tato membuat tubuh lebih kuat. Dalam jangka panjang bahkan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penulis utama studi, Christopher D. Lynn, Ph.D yang juga profesor di University of Alabama mengatakan, tato mirip dengan reaksi tubuh saat berolahraga. Semakin banyak latihan dan berolahraga maka tubuh kian  terbiasa dengan stres.

Hal itu  sama dengan tato. "Ketika Anda stres, baik melalui latihan atau tato, kortisol menekan respon imun," katanya seperti dilansir laman Glamour.

Namun, tetap saja ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan tato. Misalnya, reaksi pada kulit dan jaringan parut.

Meski demikian Lynn menegaskan, masih ada konsekuensi biologis yang benar-benar menarik, penting dan berpotensi baik dari tato. "Seperti dengan olahraga, tubuh Anda menyesuaikan sistem atau membangun pertahanan dalam cara-cara yang mengakomodasi stres pada kulit sehingga bisa menangani hal-hal seperti flu biasa tanpa mengonsumsi obat," paparnya.(fny/jppn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obesitas Bisa Menular?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler