jpnn.com, JAKARTA - Negara Inggris siap melakukan kerja sama dengan Indonesia di sektor energi terbarukan, dan membagi keahlian dan teknologi yang dimiliki oleh negaranya.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Ekspor Kerajaan Inggris, Andrew Bowie MP, saat melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Rabu (1/2) lalu, di Jakarta.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Menuju Kemandirian Energi Harus Kurangi Ketergantungan Impor BBM
“Inggris juga siap membantu Indonesia untuk kerja sama di sektor energi baru dan terbarukan, termasuk melakukan investasi serta transfer teknologi ke Indonesia,” ungkap Bowie di sela-sela pertemuan dengan Airlangga Hartarto.
Bowie menegaskan kesiapan Inggris untuk terus membantu Indonesia dalam mendorong akses pasar serta keberterimaan dan pengakuan standar sustainability Indonesia, terutama oleh Uni Eropa.
BACA JUGA: Tampung Usulan Masyarakat, Ganjar Bakal Keliling Jateng
Hal itu dikarenakan Inggris memiliki peran penting dalam mendorong pengakuan standarisasi keberlanjutan untuk beberapa komoditas unggulan Indonesia di sektor kehutanan, pertanian hingga produk kimia.
"Inggris siap untuk menjadi jembatan atau hub untuk akses pasar yang lebih luas di Eropa," tegas Bowie.
BACA JUGA: Diskusi Panel TaxPrime 2023, Bahas Pertumbuhan Ekonomi Terkait Perpajakan
Di sisi lain, Airlangga Hartarto, mengatakan, kesepakatan kerja sama investasi yang telah terjalin dipercaya akan mendorong lebih banyak masuknya investasi Inggris ke Indonesia.
Airlangga membeberkan, pascapertemuan tersebut, Inggris berencana melakukan pendanaan dan investasi dengan nilai yang signifikan ke Indonesia pada beberapa sektor yang potensial.
Selain kerja sama di sektor energi, Airlangga juga mengatakan, Indonesia akan melakukan kolaborasi di bidang pendidikan untuk digital talent.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena penguatan digitalisasi ekonomi menjadi prioritas dari Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Airlangga menerangkan, hal tersebut dilakukan guna menyelaraskan pertumbuhan digital dengan bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2034 mendatang.
“Untuk itu, kolaborasi di bidang pendidikan dirasa sangat penting (digital talent). Apalagi, institusi pendidikan di Inggris memiliki keunggulan dan kualitas pendidikan yang diakui oleh dunia. Indonesia juga mengapresiasi langkah King’s College London yang telah sepakat untuk menjalin dan meningkatkan kerja sama di Indonesia,” seru Airlangga.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada