jpnn.com, MAKASSAR - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mampu tumbuh signifikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat ekonomi pada Triwulan III-2020 tumbuh 8,18 persen dibandingkan Triwulan sebelumnya (q-to-q). Selama Triwulan III tersebut, ekonomi Sulawesi Selatan mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp 133,02 triliun rupiah.
BACA JUGA: Inilah Pemenang Giveaway Bamsoet Channel Putaran 10
“Sulawesi Selatan punya banyak modal untuk tampil sebagai provinsi yang mampu memulihkan perekonomiannya secara cepat akibat pandemi Covid-19. Terutama dengan mengandalkan sektor pertanian dan perikanan. Informasi dari Gubernur, sekitar 30 persen beras yang berada di Jawa, berasal dari Sulawesi Selatan. Menunjukan betapa hebatnya sektor pertanian di Sulawesi Selatan," ujar Bamsoet saat bertemu Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, di Makassar, Minggu (20/12/20).
Turut hadir Anggota MPR RI Robert Kardinal, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia 2016-2020 Sadikin Aksa, dan Sekda Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani.
BACA JUGA: Bamsoet Terpilih Aklamasi Sebagai Ketum IMI 2021-2024
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, besarnya produksi beras tersebut sesuai data BPS Sulawesi Selatan yang mencatat produksi padi di Sulawesi Selatan sepanjang Januari hingga September 2020 diperkirakan sekitar 3,78 juta ton gabah kering giling. Jika Sulawesi Selatan bisa makin meningkatkan produktifitas pertanian padinya, Indonesia tak perlu lagi impor beras dari luar negeri. Kebutuhan dalam negeri bisa ditunjang dari 'impor' satu provinsi ke provinsi lainnya.
“Pertumbuhan sektor perikanan Sulawesi Selatan juga menggembirakan. Tercatat selama kuartal III-2020, produksi penangkapan ikan di laut mencapai 91 ribu ton. Menunjukan bahwa masa depan Indonesia tak lagi berada di perkotaan, melainkan di desa dengan pertanian dan kelautannya," papar Bamsoet.
BACA JUGA: Razia Prokes di Kafe, Seorang Perempuan yang Menemani Pelanggan Reaktif COVID-19
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meyakini, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan terus memberikan perhatian kepada sektor pertanian dan perikanan. Mengingat kedua sektor ini menyerap banyak tenaga kerja. Dari sekitar 4,1 juta pekerja di Sulawesi Selatan, mayoritasnya sebesar 39,78 persennya bekerja di sektor pertanian.
“Secara nasional, BPS mencatat sektor pertanian mampu tumbuh 2,15 persen di kuartal III-2020 (year on year). Hal ini karena menguatnya permintaan dari dalam negeri, khususnya untuk buah dan sayuran. Masyarakat mulai menyadari, mengonsumsi hasil pertanian dalam negeri adalah bagian dari nasionalisme, wujud nyata yang menunjukan besarnya rasa cinta terhadap Tanai Air,” pungkas Bamsoet.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich