"Mereka sudah ngobrol-ngobrol dan mereka saling mengenal dengan baik," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/9).
Menurut pengakuan Yusuf dan Thorik, mereka berkumpul sejak bulan Mei 2012 lalu. Pertemuan dilakukan di kontrakan di Bojonggede milik tersangka lainnya, almarhum Wahyu alias Anwar. Di rumah itulah mereka mempersiapkan rencana teror bom kepada markas-markas kepolisian yang dianggap sebagai thogut atau penghalang aksi jihad mereka.
"Sudah tidak diragukan lagi, itu Yusuf. Dia sama-sama dengan mereka. Perannya sedang terus digali. Di antara mereka yang mahir merakit bom adalah almarhum Wahyu itu," papar Boy.
Yusuf dan Thorik adalah tersangka yang menyerahkan diri pada polisi setelah masuk dalam daftar pencarian orang. Mereka menghilang sejak terjadi ledakan di Beji, Depok, Sabtu (8/9) pekan lalu. Thorik menyerahkan diri pada Minggu (9/9) setelah melarikan diri dari rumahnya di Tambora Rabu, (5/9) lalu. Ia menyerahkan diri di Polsek Jembatan Lima, Jakarta Barat.
Sedangkan Yusuf menyerahkan diri pada Rabu (12/9) setelah dinasihati orangtuanya. Ia menyerahkan diri dengan diantar orangtuanya di Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara. Ia dibawa ke Jakarta pada Kamis (13/9). Bersama tersangka teroris lainnya, Arif, mereka ditahan di Mako Brimob. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gali Dugaan Korupsi Main Stadium PON
Redaktur : Tim Redaksi