jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim mendukung upaya penguatan peran DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Kim juga akan mendorong peningkatan kerja sama parlemen antara Senat AS dengan DPD RI.
BACA JUGA: LaNyalla: Jadikan Produk UMKM Siap Ekspor
Dia berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara DPD RI dan Senat Amerika Serikat di Washington DC.
Demikian dikatakan Dubes Kim kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (4/8/2021).
BACA JUGA: Reaksi Senator Angelo Soal Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan, Menohok!
Dalam pertemuan itu, LaNyalla didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan, Ali Ridho (Wakil Ketua BKSP), Maya Rumantir (anggota BKSP) dan Senator Bustami Zainudin serta Sekjen DPD RI Rahman Hadi.
Kepada LaNyalla, Kim menyatakan AS sangat berminat meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan.
BACA JUGA: Jaringan Internet Sulit, Pelajar Terpaksa Belajar di Tepi Sungai, Pimpinan DPD RI Merespons Begini
Oleh karena itu, menurut dia, saat ini perusahaan di AS sangat tertarik berinvestasi di Indonesia, namun masih ada beberapa kendala dan hambatan serta perselisihan perdagangan.
“Kami senang dengan adanya terobosan Omnibus Law, dan kami sudah bekerjasama dengan kementerian terkait. Namun akan lebih baik jika kami juga mendapat dukungan dari DPD RI, terkait investasi kami di sejumlah daerah di Indonesia,” tukas Kim seraya menyatakan keinginannya untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara.
Atas hal itu, LaNyalla menyatakan kesiapan DPD RI untuk meningkatan hubungan kerja sama parlemen dengan Senat AS.
LaNyalla juga berterima kasih atas dukungan AS terhadap upaya penguatan peran DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
“Kami akan mendorong Amendemen ke-5 Konstitusi Indonesia, di mana roadmap pembangunan Indonesia akan dipandu melalui Pokok-Pokok Haluan Negara. Kami DPD RI juga ingin membuka peluang adanya calon presiden dan wakil presiden dari non-partai politik atau independen,” ungkap LaNyalla.
LaNyalla juga menyinggung pernyataan terbaru Presiden AS Joe Biden tentang potensi Jakarta akan tenggelam akibat perubahan iklim.
Menurut LaNyalla, seharusnya Joe Biden juga menyampaikan upaya apa yang bisa diberikan AS agar Jakarta tidak tenggelam.
LaNyalla juga menyinggung soal Kerja Sama Indonesia-AS dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Amerika Serikat yang telah mengirimkan bantuan sebanyak 3,5 juta dosis vaksin Moderna.
“Kami berharap bahwa komitmen bantuan pemerintah Amerika Serikat sejumlah US$14,5 juta untuk memberantas wabah corona ini akan tersalurkan dengan baik, termasuk bantuan peralatan ventilator dari Amerika Serikat,” ucap LaNyalla.
Ketua DPD RI juga berharap pandemi Covid-19 membangkitkan semangat kedua negara untuk memperluas kerja sama di bidang riset farmasi dan kesehatan masyarakat, yang melibatkan Fakultas Kedokteran dan Farmasi serta lembaga-lembaga penelitian kedua negara.
“Karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa setelah Covid-19 maka dunia akan bebas dari wabah semacam ini. Jadi hubungan bilateral kita ke depan perlu diberikan porsi yang lebih besar dalam bidang riset medis dan kerjasama industri kesehatan,” imbuhnya.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu juga membahas sejumlah isu terkait hubungan kerja sama kedua negara. Di antaranya hubungan bilateral terkait pertahanan keamanan, industri strategis, ekonomi digital, lingkungan terkait perubahan iklim global.
Selain itu, rencana kerja sama di bidang pendidikan terkait peningkatan jumlah pertukaran pelajar, maritim, kemanusiaan, profesionalisme dan upaya memerangi perdagangan narkoba.(jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich