JAKARTA - Tak hanya isu hukum kedua negara, pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD pada Selasa (10/7) di gedung MK, Jakarta, juga membahas soal sepakbola.
Diceritakan Mahfud saat jumpa pers, mereka membicarakan soal liga Jerman, Bundesliga. Mahfud mengatakan bahwa kompetisi Bundesliga musim 2012-2013 akan disiarkan secara langsung salah satu TV swasta di tanah air, yang disambut senang oleh Merkel.
“Merkel mengaku lewat sepakbola dirinya melakukan kesetaraan gender,” jelas Mahfud.
Sebaliknya Mahfud mendapat pertanyaan yang cukup mengejutkan dari Merkel. “Merkel bertanya apakah saya akan mencalonkan diri sebagai Capres. Saya katakan padanya, nanti 2013, saya akan menelpon langsung padanya untuk memberitahukannya ,” terang Mahfud, yang mengaku dipanggil Merkel dengan sebutan tuan presiden MK.
Sedangkan soal isu hukum, menurut Mahfud keduanya berbicara soal perkembangan hukum dan konstitusi hingga kerjasmaa antara MK di kedua negara yang selama ini mempunyai hubungan baik .
Dimana Merkel kaget mendengar penjelasan dari Mahfud, bahwa sejak berdiri 2003 hingga Juli 2012 MKRI telah menguji 460 undang-undang, dengan 138 UU atau 20 persen diantaranya yang dibatalkan. “Merkel terkejut karena sudah secepat itu progresnya,” aku Mahfud.
Ternyata masalah korupsi di tanah air juga ikut dipertanyakan oleh Merkel. Dia tanya apakah kasus korupsi ikut disidangkan oleh MK. Dan Mahfud menjelaskan bahwa untuk masalah korupsi adalah kewenangan dari peradilan tipikor yang menyidangkan.
Soal kebebasan beragama di Indonesia juga mendapat perhatian Merkel. Yang dijelaskan Mahfud bahwa masalah kebebasan beragama sudah sangat kecil terjadi, dan hanya bersifat kasuitis. Terbukti selain seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) berhak bertibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing, dalam hak kewarganegaraan juga berhak dipilih dan memilih.
Saat ditanya apakah pada pertemuan ini ikut membicarakan soal rencana pembelian Tank Leopard oleh TNI pada pemerintah Jerman, Mahfud langsung membantahnya. “Tak ada pembicaraan soal persenjataan,” jelas Mahfud.
Sementara itu sehubungan pertemuan 35 menit tersebut, penjagaan di Kantor MK sangat ketat. Kendali keamanan yang biasanya dipegang pihak keamanan MK, dialihkan ke Paspampres. Hal ini membuat para wartawan kesulitan dalam meliput pertemuan tersebut.
Untuk mengambil gambar hanya diberikan tempat sekira 1X1 meter di samping kiri pintu depan MK, serta diberi waktu 3 menit di ruang pertemuan lantai I, karena pertemuan dilakukan secara tertutup.(ras/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Haji 2012 Ditetapkan Rp 33,3 Juta
Redaktur : Tim Redaksi