Australia dan Indonesia telah berjanji melakukan hubungan strategis yang lebih dekat di wilayah Samudra Hindia dan Pasifik, dalam apa yang dilihat sebagai tanda meningkatnya kekhawatiran tentang militerisasi China di Laut China Selatan. Poin kunci:⢠PM Morrison mengakui ia mewarisi hubungan bilateral yang sehat dengan Indonesia dari pendahulunya Malcolm Turnbull
⢠Kemitraan strategis antara dua negara ini diformalkan di Istana Bogor
⢠Kedua pemimpin mengumumkan kesimpulan dari kesepakatan perdagangan bebas
BACA JUGA: Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan
Deklarasi bersama, yang dirilis setelah pertemuan antara Perdana Menteri Scott Morrison dan Presiden Indonesia Joko Widodo, ini tak menyebut referensi khusus ke China, tetapi membuat beberapa penyebutan tentang kekhawatiran yang berkaitan dengan, "arsitektur regional berbasis aturan".
China telah berulang kali mengabaikan hukum internasional karena terus mengklaim wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan sebagai miliknya sendiri.
BACA JUGA: Staf IT Universitas New South Wales Ditangkap Terkait Terorisme
Peningkatan hubungan keamanan Indo-Australia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif diformalkan oleh Presiden Jokowi dan PM Morrison pada upacara penandatanganan di Istana Presiden di Bogor.
Deklarasi bersama itu berbicara tentang "ancaman konflik" dan "pergeseran serta tantangan" di "wilayah dinamis" yang sama-sama didiami kedua negara tersebut.
BACA JUGA: Gereja Katolik Tolak Ungkap Isi Pengakuan Dosa Pelecehan Seksual
"Jika dibiarkan tanpa pengawasan, ini bisa mengarah pada pembongkaran ekosistem berharga dan arsitektur regional berbasis aturan yang telah kami bangun selama setengah abad terakhir."
"Kemitraan kami mencerminkan visi kami tentang kawasan di mana Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) adalah pusat, hak semua negara dihormati, dan negara-negara berperilaku sesuai dengan aturan dan norma internasional." Photo: Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, duduk di bangku kelas sebuah sekolah di Indonesia, 31 Agustus 2018. (ABC News: Jane Norman)
Ketika ditanya apakah perjanjian itu dibuat untuk menangkal kekuatan China, PM Morrison menolak gagasan âasal pukul rataâ (zero sum game).
"Agar satu hubungan menjadi lebih kuat, hubungan lain tidak harus lebih lemah," katanya.
"Saya tak sepakat dengan prinsip zero-sum dalam berurusan dengan mitra kami dan tetangga kami ... kami adalah teman baik Amerika Serikat, dan Inggris. Kami telah bekerja sama dan berbagi kemakmuran dengan teman-teman kami di China juga."Terlaksana setelah 8 tahun
Kedua pemimpin juga menemui awak media setelah bertemu untuk mengumumkan kesimpulan dari kesepakatan perdagangan bebas, yang pembuatannya memakan waktu delapan tahun.
Sebagian besar detil masih dirahasiakan tetapi petani gandum adalah salah satu pemenang awal dengan Indonesia, yang setuju untuk mengimpor 500.000 ton biji-bijian dari Australia, bebas tarif.
PM Morrison mengatakan negosiator juga telah mengamankan tarif yang lebih rendah atau akses pasar yang lebih besar pada ternak hidup, susu dan hortikultura.
Tetapi "Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif" ini lebih dari sekedar pertanian, dengan penyedia pelatihan kejuruan Australia diberi lampu hijau untuk membuka sekolah di Indonesia. Photo: PM bertemu murid-murid di sebuah sekolah Indonesia, 31 Agustus 2018. (ABC News: Jane Norman)
PM Morrison menyatakan "hubungan ekonomi" itu kurang matang dan mengatakan Australia ingin menjadi bagian dari pertumbuhan yang cepat di Indonesia.
"Sebagai ekonomi yang terus maju di semua bidang dari teknologi hingga sektor pedesaan dan kami ingin menjadi bagian dari itu," katanya.
"Hubungan ini membutuhkan lebih banyak bobot, lebih banyak komentar, lebih banyak investasi, lebih banyak keterlibatan."
Menjelang kunjungannya ke Istana Bogor, PM Morrison mengunjungi sebuah sekolah menengah di Bogor yang didanai oleh dana bantuan Australia.
Ia berbicara kepada para siswa dan melontarkan pujiannya terhadap Presiden Jokowi, menggambarkan sosok sang Presiden sebagai "teman luar biasa" dan inspirasi bagi rakyatnya.
PM Morrison sepenuhnya menyadari ikatan dekat pendahulunya, Malcolm Turnbull, yang dimiliki dengan Presiden Jokowi, mengakui fakta bahwa ia mewarisi hubungan bilateral yang sangat sehat.
Ia belum pernah bertemu dengan Widodo sebelum Jumat (31/8/2018) tetapi setelah pembicaraan resmi mereka, mereka mengatakan telah memulai "persahabatan yang sama pentingnya dengan yang dilakukan pendahulu saya Malcolm Turnbull".
"Ini adalah niat dan prioritas saya yang mutlak untuk menjaga momentum dan membawa hubungan itu ke tingkat yang baru," katanya. Photo: Scott Morrison diajak berkeliling ke sekolah Indonesia, 31 Agustus 2018. (ABC News: Jane Norman.)
PM Morrison memberi hadiah sebuah jaket motor kulit kanguru dari Australia dan pasangan itu menikmati teh sore di kebun raya untuk mengenal satu sama lain dalam suasana yang lebih santai.
Dengan Presiden Jokowi menghadapi Pemilu tahun depan, ada rasa urgensi dalam mendapatkan kesepakatan perdagangan yang disahkan oleh DPR Indonesia.
Jokowi sudah menghadapi kekuatan nasionalis yang kuat di kabinetnya, yang lebih memilih kelangkaan stok ketimbang mengimpor produk-produk pertanian asing, dan lawannya, Prabawo Subianto, disinyalir memiliki kebijakan proteksionis.
Pertanyaannya⦠tetap seberapa kuat Presiden Widodo bisa mendorong kesepakatan dengan Australia ini diakui. Photo: PM Morrison mengatakan, kesepakatan itu bukan tentang mengatasi kekuatan China. (ABC News: Mark Moore)
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obat Pelangsing Sebabkan Sejumlah Kematian di Australia